KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menilai bahwa cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno lebih cocok menjadi presiden dibandingkan wakil presiden.
Hal itu diungkapkan Marzuki saat memberikan kuliah umum bersama Sandiaga Uno di Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).
Saat itu, Sandiaga hanya menanggapi perkataan Marzuki tersebut dengan senyuman.
Selain itu, Sandiaga juga berbicara panjang tentang sikap politik Prabowo Subianto dan dirinya terkait hasil Pemilu 2019.
Berikut ini fakta lengkap kunjungan Sandiaga di Palembang:
Saat menjadi pemateri kuliah umum bersama dengan Sandi di Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019), Marzuki mengatakan, usia Sandi yang saat ini telah memasuki 50 tahun.
"Saya kira Pak Sandi ini lebih cocok menjadi presiden," kata Marzuki.
Marzuki pun bercerita, beberapa tokoh penting yang pernah berkunjung ke UIGM ini berhasil mendapatkan mimpi mereka, seperti halnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sebelum menjadi seorang presiden, Pak Jokowi sempat berkunjung ke sini. Kemudian Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Menko tahun 2003. Namun, diwakilkan oleh Ibu Ani. Mungkin kalau Pak Sandi duluan berkunjung maka juga akan ikut sukses," canda Marzuki disambut tepuk tangan mahasiswa yang hadir.
Baca juga: Marzuki Alie: Saya Kira Pak Sandi Lebih Cocok Jadi Presiden
Banyaknya penolakan tanda tangan para saksi mengenai hasil Pemilihan Presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbagai daerah membuat calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno angkat bicara.
Menurut Sandi, keputusan para saksi mereka dengan menolak untuk menandatangani formulir D1 di KPU Provinsi, merupakan keputusan masing-masing dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) daerah.
"Pak Prabowo dan saya inginkan Pemilu yang jujur dan adil, bukan soal kalah-menang. Kalau ada temuan penyimpangan dan kecurangan, itu bukan hanya Prabowo-Sandi saja, tapi juga masyarakat yang menginginkan Pemilu jurdil," kata Sandi.
Baca Juga: Sandiaga: Pak Prabowo dan Saya Ingin Pemilu Jurdil, Bukan soal Kalah-Menang
Berdasar temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Sandiaga mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) banyak melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2019.
Bawaslu, lanjut dia, telah menyatakan bahwa KPU melakukan pelanggaran tata cara input data Situng KPU.
"Kemarin Bawaslu sudah memutuskan KPU melanggar. Banyak melanggarnya, sehingga kami berharap pelanggaran itu bisa segera diperbaiki dan kita bisa menghadirkan pemilu jujur dan adil ke masyarakat," ujar Sandi.
Baca juga: Komentar Sandiaga Uno soal Pelanggaran yang Dilakukan KPU
Saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa d UIGM, Sandi mengatakan bahwa Palembang sempat memiliki julukan Venesia dari timur.
Hal itu berdasar kondisi geografis kota ini yang terhubung dengan kanal air dan gondola.
"Karena itu Palembang itu diberikan julukan tersebut dengan ekonomi sangat menggeliat. Banyak kesempatan yang dapat dilakukan para milenial di Palembang, apalagi saat ini terhubung dengan internet untuk mengembangkan usaha," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu: KPU Langgar Tata Cara Pendaftaran dan Pelaporan Lembaga Survei Hitung Cepat
Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.