Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kunjungan Sandiaga di Palembang, Disebut Lebih Cocok Jadi Presiden hingga Soroti Pelanggaran KPU

Kompas.com - 18/05/2019, 12:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menilai bahwa cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno lebih cocok menjadi presiden dibandingkan wakil presiden.

Hal itu diungkapkan Marzuki saat memberikan kuliah umum bersama Sandiaga Uno di Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).

Saat itu, Sandiaga hanya menanggapi perkataan Marzuki tersebut dengan senyuman.

Selain itu, Sandiaga juga berbicara panjang tentang sikap politik Prabowo Subianto dan dirinya terkait hasil Pemilu 2019.

Berikut ini fakta lengkap kunjungan Sandiaga di Palembang:

 

1. Alasan Marzuki anggap Sandiaga cocok jadi presiden

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno saat memberikan kuliah umum di kampus UIGM Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno saat memberikan kuliah umum di kampus UIGM Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).

Saat menjadi pemateri kuliah umum bersama dengan Sandi di Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019), Marzuki mengatakan, usia Sandi yang saat ini telah memasuki 50 tahun.

"Saya kira Pak Sandi ini lebih cocok menjadi presiden," kata Marzuki.

Marzuki pun bercerita, beberapa tokoh penting yang pernah berkunjung ke UIGM ini berhasil mendapatkan mimpi mereka, seperti halnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sebelum menjadi seorang presiden, Pak Jokowi sempat berkunjung ke sini. Kemudian Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Menko tahun 2003. Namun, diwakilkan oleh Ibu Ani. Mungkin kalau Pak Sandi duluan berkunjung maka juga akan ikut sukses," canda Marzuki disambut tepuk tangan mahasiswa yang hadir.

Baca juga: Marzuki Alie: Saya Kira Pak Sandi Lebih Cocok Jadi Presiden

 

2. Sandi: Bukan perkara menang-kalah

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno saat berkunjung di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno saat berkunjung di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).

Banyaknya penolakan tanda tangan para saksi mengenai hasil Pemilihan Presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbagai daerah membuat calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno angkat bicara.

Menurut Sandi, keputusan para saksi mereka dengan menolak untuk menandatangani formulir D1 di KPU Provinsi, merupakan keputusan masing-masing dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) daerah.

"Pak Prabowo dan saya inginkan Pemilu yang jujur dan adil, bukan soal kalah-menang. Kalau ada temuan penyimpangan dan kecurangan, itu bukan hanya Prabowo-Sandi saja, tapi juga masyarakat yang menginginkan Pemilu jurdil," kata Sandi.

Baca Juga: Sandiaga: Pak Prabowo dan Saya Ingin Pemilu Jurdil, Bukan soal Kalah-Menang

 

3. Kata Sandi soal pelanggaran yang dilakukan KPU

Warga menunjukkan jarinya yang telah dicelupkan tinta usai memberikan hak suaranya dengan latar poster Calon Presiden - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/4/2019). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.ZABUR KARURU Warga menunjukkan jarinya yang telah dicelupkan tinta usai memberikan hak suaranya dengan latar poster Calon Presiden - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/4/2019). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com