Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Honorer Dinsos Sebut Akan Ada 200 Korban Jiwa Saat People Power

Kompas.com - 17/05/2019, 15:37 WIB
Himawan,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Muhammad Aufar (29), honorer Dinas Sosial Sulawesi Selatan (Sulsel) diamankan lantaran menulis status di akun Facebook-nya yang mengatakan akan ada 200 korban jiwa saat gerakan people power di Jakarta pada 22 Mei mendatang.

Oleh penyidik Polda Sulsel, tindakan Aufar disebut dapat memprovokasi masyarakat.

Saat diwawancara wartawan di Mapolda Sulsel, Aufar mengaku menuliskan akan ada sekitar 200 korban jiwa dalam people power lantaran dia kecewa dengan pemerintah dan pelaksanaan pemilu tahun ini.

Ia mengaku mendapatkan informasi ini dari komentar-komentar orang yang ada di Facebook-nya.

Baca juga: Tulis Status Akan Ada 200 Korban Jiwa Saat People Power, Pegawai Honorer Ditangkap

"Dari pemberitaan-pemberitaan di Facebook, soal (korban Jiwa 200 orang) itu juga dari berita-berita di Facebook, kalaupun memang keterangan akhirnya jika terjadi bentrok atau ada provokasi," kata Aufar kepada wartawan, Jumat (17/5/2019).

Aufar mengaku, tulisan itu merupakan unek-unek pribadinya. Dan dalam keadaan sadar saat membuat status ini dan tidak pernah berharap tindakannya akan melanggar hukum.

Ia mengatakan, tindakannya ini hanya untuk menindaklanjuti komentar dan berita yang tersebar di beranda Facebook-nya.

"Yah kalau menyadari, tentu saya sadari, karena memang dalam kondisi sadar juga waktu saya buat status, dan saya tahu kalau saya salah," imbuhnya.

Baca juga: Dijanjikan Rp 100 Juta Gelembungkan Suara Caleg Gerindra, 3 Oknum PPK di Bengkulu Diringkus Polisi

Sebelumnya, Polda Sulawesi Selatan mengamankan Muhammad Aufar (29), pegawai honorer Dinas Sosial Sulawesi Selatan dalam kasus dugaan ujaran kebencian.

Aufar mengunggah status di akun Facebook pribadi yang isinya mengajak orang-orang untuk ikut gerakan people power 22 Mei 2019.

Selain itu, di status yang diunggah Rabu (15/5/2019) di akun Muhammad Aufar Afdillah Alham, ia menulis diperkirakan ada 200 korban jiwa saat gerakan people power dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com