Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pengeroyokan Mantan Kasat Reskrim Wonogiri, 5 Pelaku Ditangkap hingga Korban Masih Koma

Kompas.com - 17/05/2019, 15:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - AKP Aditya Mulya Ramdhani, polisi korban pengeroyokan anggota perguruan silat di Wonogiri, diterbangkan ke Singapura untuk menjalani perawatan lebih lanjut dari luka yang diderita, Kamis (16/5/2019).

Hingga saat ini kondisi mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri itu masih koma.

Untuk itu pihak keluarga dan jajaran kepolisian Resor Wongiri memutuskan untuk membawa korban ke Singapura.

Sementara itu, lima pelaku pengeroyokan Aditya telah ditangkap. Polisi masih lakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap lima anggota perguruan silat tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. AKP Aditya dibawa ke rumah sakit di Singapura

Mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramdhani yang menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrok dua kubu pesilat di Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri. Hingga saat ini kondisi Aditya masih koma dan dirawat di ruang ICU RSU Dr Oen Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. KOMPAS.com/Dokumentasi Humas Polres Wonogiri Mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramdhani yang menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrok dua kubu pesilat di Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri. Hingga saat ini kondisi Aditya masih koma dan dirawat di ruang ICU RSU Dr Oen Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Mantan Kapolsek Pasar Kliwon itu dibawa ke Singapura menggunakan pesawat khusus melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolal, Kamis (16/5/2019) sore.

"Tadi sekitar pukul lima sore, rekan kami AKP Aditya Mulya Ramdhani diterbangkan dengan pesawat khusus medis ke Singapura melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali," kata Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayanti, saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Uri mengatakan, Aditya dibawa ke Singapura untuk pengobatan atas permintaan dan pilihan dari keluarga. Pilihan keluarga itu tentunya didukung dinas maupun pimpinan.

Baca Juga: Masih Koma, Mantan Kasatreskrim Polres Wonogiri Diterbangkan ke Singapura

2. Kondisi korban masih koma

Ketua Umum PSHT Terate, Murdjoko Hadiwijoyo (kiri) dan Ketua Umum Persaudaraan Sehati Winongo Tunas Muda, H.R Agus Wiyono (kanan) dan Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan usai menggelar pertemuan bersama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel di Mapolresta Solo, Kamis ( 9/5/2019) sore. Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi Ketua Umum PSHT Terate, Murdjoko Hadiwijoyo (kiri) dan Ketua Umum Persaudaraan Sehati Winongo Tunas Muda, H.R Agus Wiyono (kanan) dan Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan usai menggelar pertemuan bersama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel di Mapolresta Solo, Kamis ( 9/5/2019) sore.

Menurut Uri, saat hendak diterbangkan ke Singapura, kondisi AKP Aditya masih koma alias tidak sadarkan diri. Empat orang mendampingi Aditya saat diterbangkan ke Singapura.

"Dua orang dari keluarga, satu dokter Biddokes Polda Jateng dan satu anggota dari Polres Wonogiri," kata Uri.

Harapannya, setelah mendapatkan pengobatan di Singapura, Aditya yang pernah bertugas Direktorat Polair Polda NTT di Kupang NTT itu dapat segera sembuh.

Uri menambahkan, rekan kerja, pimpinan dan sahabat banyak membantu untuk biaya pengobatan kesembuhan Aditya.

Baca Juga: 5 Pelaku Pengeroyokan Mantan Kasat Reskrim Wonogiri Ditangkap

3. Lima pelaku pengeroyokan ditangkap

Kakak kandung Kasatreskrim Polres Wonogiri, Aditya, Yudha Mulya Angga Sasmita (kiri)  memberikan penjelasan tentang kondisi Aditya kepada wartawan di RS dr. Oen Solo Baru, Sukoharjo, Senin (13/5/2019). KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Kakak kandung Kasatreskrim Polres Wonogiri, Aditya, Yudha Mulya Angga Sasmita (kiri) memberikan penjelasan tentang kondisi Aditya kepada wartawan di RS dr. Oen Solo Baru, Sukoharjo, Senin (13/5/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com