Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ricuh, Ratusan Napi Narkotika Langkat Kabur | Protes Kepsek di Facebook, Siswa Ini Tak Diluluskan

Kompas.com - 17/05/2019, 06:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi terus memburu ratusan narapidana yang kabur pasca-kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas III Hinai, Langkat, Kamis (16/5/2019).

Kepala Trantib Lapas Narkotika Langkat Sunardi mengatakan, ada sekitar 500 narapidana yang kabur pascakericuhan di lapas tersebut.

Sementara itu, berita tentang seorang WNI yang sembunyi di roda pesawat menjadi sorotan. Pria berusia 39 tahun itu mengaku tak punya uang untuk kembali ke Indonesia.

Pihak kepolisian Malaysia tengah menyelidiki kasus tersebut. Sementara itu, BP3TKI mengaku belum bisa berbuat apa-apa terkait kasus pria yang dikabarkan seorang pegawai pakan ternak di Malaysia. 

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Kerusuhan Lapas Narkotika Langkat, ini pemicunya

Ilustrasi polisiKOMPAS.com/Achmad Faizal Ilustrasi polisi

Hingga Kamis (16/5/2019) pukul 20.00 WIB, sebanyak 98 narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas III Hinai, Langkat, pasca-kerusuhan tadi sore yang disertai pembakaran dua ruangan dan perusakan beberapa fasilitas sudah tertangkap.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakannya, 98 narapidana tersebut sementara ini dititipkan di beberapa tempat, yakni 6 orang di Polres Langkat, 5 orang di Polsek Stabat, 21 orang di Polsek Hina, 58 orang di Rutan Tanjung Pura dan 8 orang di Polsek Tanjung Pura.

Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Agus Andrianto mengatakan, kericuhan di Lapas Narkotika Langkat, Sumut, terjadi diduga karena pemukulan yang dilakukan petugas lapas terhadap salah satu napi yang kedapatan memiliki narkotika.

"Pada saat penangkapan, petugas lapas melakukan pemukulan terhadap warga binaan. Jadi waktu itu warga binaan menolong dan menyelamatkan," ujar Agus seperti dikutip dari Kompas TV, Kamis (16/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Ini Penyebab Kericuhan Lapas Narkotika Langkat

2. WNI sembunyi di roda pesawat, ini sikap BP3TKI

Ilustrasi pesawatrebelcircus.com Ilustrasi pesawat

Seorang pria berusia 39 tahun asal Indonesia tertangkap dalam upayanya untuk kembali ke Indonesia. Pria yang belum diketahui identitasnya itu bersembunyi di roda pesawat di Bandara Penang, Malaysia.

Berdasar informasi, dia adalah karyawan pabrik makanan ternak di Malaysia. Dia nekat berbuat demikian karena tak punya uang untuk membeli tiket pulang ke kampungnya di Medan, Sumatera Utara.

Terkait kasus itu, Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) ternyata tidak bisa berbuat banyak untuk menolong WNI tersebut.

"Kita belum bisa berbuat banyak karena datanya minim. Belum pasti. Bisalah dibilang kerja di ternak ayam, dasarnya apa? Nanti ada yang bilang, lho kok tahu-tahuan, mana paspornya apa, dari PT apa dia, apakah resmi dia? Katakanlah sebagai WNI dulu. Dibilang bekerja belum tahu. Datanya belum ada," kata Suyoto, Koordinator Pos Pelayanan Keberangkatan dan Kedatangan TKI BP3TKI.

Baca berita selengkapnya: Kasus WNI Sembunyi di Roda Pesawat di Bandara Penang, BP3TKI Akui Tak Bisa Berbuat Banyak

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com