Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Buddha Semayamkan Air Berkah Waisak di Candi Mendut

Kompas.com - 17/05/2019, 06:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Para biksu dari berbagai sangha dan majelis melakukan penyemayaman air berkah di Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mulai Kamis (16/5/2019) sore.

Air berkah diambil dari sumber air atau Umbul Jumprit, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

Penyemayaman ini menjadi bagian dari prosesi ibadah umat Buddha pada perayaan Tri Suci Waisak 2563 BE/2019 yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (18/5/2019) malam.

Baca juga: Pengobatan Gratis Awali Rangkaian Waisak 2019 di Candi Borobudur

Sebelum air berkah disemayamkan di dalam candi, umat bersama para biksu melakukan puja bakti (doa bersama) di pelataran Candi Mendut.

Selanjutnya, mereka melakukan pradaksina atau mengelilingi candi sebanyak 3 kali. Sejumlah biksu tampak membawa periuk berisi air berkah.

Bagi umat Buddha, air merupakan sarana puja bakti umat yang memiliki makna keberkahan. Air adalah sumber kehidupan semua makhluk. Air untuk membersihkan batin menjadi bersih, dan menghilangkan hal-hal yang buruk pada manusia.

“Air suci di dalam Agama Buddha menjadi satu filosofi yang sangat tinggi. Dimana air memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup tanpa terkecuali,“ tutur Biksu Diana Duta, di sela-sela ritual.

Menurutnya, sebagai manusia harus mempunyai sifat mirip dengan air yaitu memberikan kehidupan. Dalam diri manusia harus ada sebuah cinta kasih yang tak terbatas. Sebab, cinta kasih inilah yang membuat hati tenang, tenteram, damai dan membawa kebahagian untuk orang lain bahkan kepada semua makhluk.

“Air mempunyai sifat rendah hati, di mana air ketika memberi kehidupan dia tidak memilih kepada siapapun. Air walaupun dihina, artinya ketika orang sudah menggunakan air, dia buang di selokan, dikotori, dia tetap tenang tidak pernah marah, tetap memberikan sumbangsih kepada kehidupan,” ujarnya.

Baca juga: Lebaran Waisak, Cara Unik Masyarakat Lereng Merbabu Rayakan Perbedaan

Prosesi penyemayaman ini diikuti oleh ratusan umat Buddha dan tokoh Buddha dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri seperti Thailand, Vietnam, Nepal, Singapura dan lainnya.

Pada Jumat (17/5/2019), air berkah akan disandingkan dengan apri dharma yang diambil dari sumber api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan.

Keduanya disemayamkan bersama di dalam candi Mendut, Jumat malam hingga Sabtu (18/5/2019) pagi. Dua elemen ini selanjutnya akan diarak bersama sarana puja bakti lainnya oleh umat Buddha dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, Sabtu (18/5/2019).

Rangkaian Waisak akan ditutup dengan seremonial di pelataran Candi Borobudur dan pelepasan ribuan lampion Waisak, Minggu (19/5/2019) dini hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com