Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Jepara Ini Tega Bacok Adik Ipar dan Kedua Keponakannya

Kompas.com - 16/05/2019, 23:08 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JEPARA, KOMPAS.com - Seorang ibu dan kedua anaknya harus dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Mayong akibat mengalami luka bacokan setelah dianiaya oleh kerabatnya sendiri.

Kejadian itu terjadi di Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2019). 

Pelaku yaitu Suwarno (54), tanpa sebab yang jelas mengamuk membabi buta menyerang adik ipar dan kedua keponakannya menggunakan senjata tajam jenis parang dan golok. 

Ketiga korban yakni Dukanah (48), Tivi Rejekiah (23) dan Syukurul Wuafi (29). Ketiganya kini tengah mendapatkan perawatan insentif karena menderita luka yang cukup serius.

Baca juga: Depresi, Suami Bacok Istri hingga Tewas dan Lukai Lehernya Sendiri

Kapolsek Mayong AKP Aliet Alphard menyampaikan, peristiwa pembacokan itu terjadi pada Kamis pukul 09.15 WIB. Saat itu, Dukanah sedang duduk santai mengobrol dengan anak perempuannya, Tivi Rejekiah di teras rumah. 

Tak berselang lama, tiba-tiba Suwarno yang rumahnya bersebelahan itu datang menghampiri kedua wanita itu dengan menenteng parang dan golok.

Pria paruh baya yang tak lain adalah kakak ipar Dukanah itu langsung membacok-bacok Dukanah dan Tivi Rejekiah.

Tak berhenti di situ, pelaku mengayunkan senjata tajamnya melukai tubuh Syukurul Wuafi, anak laki-laki Dukanah yang saat itu berada di dalam rumah.

Setelah membacok Syukurul, lanjut Kapolsek Mayong, Suwarno mondar-mandir di jalanan dengan menenteng dua senjata tajam yang telah berlumurah darah. 

"Saat itu warga pun ketakutan saat hendak menolong para korban. Warga kemudian melaporkan kasus pembacokan itu kepada polisi. Kami pun langsung bergegas meluncur ke lokasi kejadian," terang Aliet.

Usai membacok kerabatnya sendiri itu, Suwarno langsung pulang ke rumahnya untuk berganti baju. Suwarno pun mengunci rapat pintu rumahnya.

Seketika itu polisi langsung meringkus tersangka yang sebelumnya menolak untuk menyerahkan diri.

Baca juga: Pria Diduga Stres Ngamuk Bacok Satu Keluarga, Dua Tewas

"Pelaku berteriak-teriak tidak akan kabur. Kami tak mau ambil resiko dan kemudian membekuk pelaku di rumahnya. Ketiga korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Ketiga korban menderita luka bacokan di kepala, punggung dan tangan," kata dia.

Kasus pembacokan ini masih didalami oleh tim penyidik Polsek Mayong. Motif apa yang mendorong pelaku hingga tega membacok kerabatnya juga masih ditelusuri oleh Polsek Mayong.

"Kami masih dalami kasus ini," ujar dia.

Syok

Sementara itu, Suwono (52), suami Dukanah, mengaku syok dengan peristiwa pembacokan yang menimpa keluarganya itu.

Suwono pun tak habis pikir dengan perbuatan kakak kandungnya yang sampai hati melukai istri dan anaknya.

"Saya bekerja saat kejadian. Kenapa ini bisa terjadi, padahal selama ini kehidupan kakak saya yang bujang dan pengangguran itu, saya yang mengurus. Operasi dua kali di rumah sakit, saya juga yang merawat," kata dia.

Baca juga: Masuk Lewat Pintu Belakang, Sukri Bacok Leher Jasmin yang Tertidur Pulas

Meski tak pernah memiliki riwayat gangguan jiwa, akhir-akhir ini Suwono merasa janggal dengan kepribadian Suwarno.

"Sudah beberapa bulan ini kakak saya tidak mau menerima pemberian makan dari kami. Ia justru minta-minta ke warung yang akhirnya saya juga yang bayar. Tidak gila tapi saya sering melihat dia berdiam diri di sumur keramat di kampung. Setelah saya tanya dia bilang tidak ada apa-apa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com