Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Pakar IPB Minta Pemerintah Susun Kebijakan

Kompas.com - 16/05/2019, 16:07 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Rachmawati

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor Srihadi Agungpriyono menilai pemerintah perlu membuat kebijakan tentang tindakan preventif terkait masuknya hewan-hewan ke Indonesia, terutama dari negara endemik monkeypox.

Srihadi menuturkan bahwa komunikasi, informasi dan edukasi terhadap masyarakat juga harus segera disusun untuk meredam keresahan dan kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit cacar monyet tersebut.

"Perlu ada koordinasi antara bidang kesehatan, kesehatan hewan, satwa liar, dan instansi terkait untuk segera membuat serta mengambil langkah-langkah tindakan preventif termasuk kesiapsiagaan darurat atau emergency preparedness terkait masuknya virus monkeypox ke Indonesia,” ucap Srihadi, di Kampus IPB, Kamis (16/5/2019).

Baca juga: Cegah Cacar Monyet, Pelabuhan di Tanjungpinang Periksa Suhu Tubuh Penumpang dari Singapura

Srihadi menambahkan, penularan monkeypox diduga juga bisa melalui aerosol atau kontak dekat dengan hewan terinfeksi.

Penularan dari hewan ke manusia bisa melalui kontak langsung dengan lesio (kulit), darah, dan cairan (eksudat) hewan terinfeksi serta konsumsi daging hewan liar yang dikenal dengan istilah bush meat.

Meski begitu, sambung Srihadi, para pakar di FKH IPB sepakat agar masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dan tetap memperhatikan imbauan dan saran yang disampaikan oleh pemerintah melalui instansi terkait.

"Penyakit monkeypox belum pernah dilaporkan di Indonesia baik pada hewan maupun manusia. Sehingga penyakit ini dalam istilah kesehatan hewan dikategorikan eksotik,” tuturnya.

Baca juga: 5 Fakta Cegah Cacar Monyet di Kepri: Bandara dan Pelabuhan Diperketat, 6 Ruang Isolasi Disiapkan

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus cacar monyet.

Imbauan ini disampaikan karena virus yang berasal dari Afrika bagian barat itu saat ini sudah terdeteksi masuk ke negara Singapura.

Kemenkes telah mempertebal pintu masuk ke Indonesia. Pemantauan itu mulai dari yang paling dekat Singapura seperti Batam, hingga bandar udara yang memiliki rute penerbangan dari Singapura.

"Kami khawatir karena pintu masuknya banyak. Maka itu pintu masuk utama dari Singapura yaitu Pelabuhan Batam, kami perkuat. Juga semua pelabuhan kan kita punya kantor kesehatan. Kami perkuat di karantinanya," ujar Nila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com