Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Air Bersih, Sejumlah Desa di Gunungkidul Ajukan Bantuan

Kompas.com - 16/05/2019, 10:14 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Sejumlah desa yang mengalami kekurangan air bersih sudah mulai meminta droping dari pemerintah kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Yogyakarta.

Warga mulai kesulitan air bersih karena bak penampungan air hujan (PAH) sudah tidak ada air sebulan setelah hujan berhenti.

Camat Tanjungsari Rakhmadian Wijayanto menyampaikan, dari lima desa di wilayahnya yakni Kemiri, Kemadang, Banjarejo, Ngestirejo, dan Hargosari, sebagian sudah mengalami kekurangan air bersih.

Baca juga: Ratusan Hektare Padi di Polman Gagal Panen karena Kekeringan

Terutama, di wilayah yang tampungan airnya sudah habis dan tidak lancarnya suplai air bersih dari PDAM.

"Dari lima desa, yang sudah mengajukan droping yakni Desa Ngestirejo," kata Rakhmadian saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/5/2019)

Dijelaskannya, untuk droping air bersih pihaknya menyiapkan 125 tangki selama setahun. Selain itu dibantu dari BPBD Gunungkidul.

"Kita mengampu 4 desa, satu Desa Banjarejo diampu BPBD untuk droping air bersihnya,"ucapnya.

Diakuinya, untuk sumber air bersih kawasan Tanjungsari mengandalkan suplai dari sumber air sekitar Pantai Baron.

Selain itu, sumber air bersih dari Bribin, Kecamatan Semanu. Namun demikian, belum bisa menjangkau dengan baik seluruh wilayah. Pasokan air sering kali tersendat karena lokasi wilayahnya berada di ketinggian.

"Untuk wilayah dekat sumber Baron seperti Desa Kemadang dan Ngestirejo lancar pasokan airnya. Tetapi untuk dataran tinggi mungkin macet-macet,"ujarnya.

Baca juga: Camat Sebut Dinas PUPR Aceh Utara Belum Tanggapi Soal Kekeringan Sawah

Sekretaris Kecamatan Girisubo Arif Yahya mengakui hal serupa. Wilayahnya termasuk daerah rawan kekeringan. Terdiri dari delapan desa. Terdiri dari Desa Balong, Jepitu, Karangawen, Jerukwudel, Tileng, Songanyu, Pucung dan Desa Nglindur. Sementara tahun ini, hingga bulan Mei sudah ada dua desa yakni, Pucung dan Girisubo mengajukan droping air.

Diakuinya, wilayah Girisubo hanya ada tiga sumber mata air, yakni Umber Sadeng, Pule Jajar, dan Kali Puring.

"Hanya dua yang bisa dimanfaatkan untuk droping air karena debitnya besar. Sementara untuk Puring itu debitnya kecil hanya bisa diambil beberapa tangki,"ucapnya.

Tahun ini pihaknya menyiapkan anggaran sebanyak 600 tangki untuk droping air. Kemudian bekerjasama dengan PDAM terus berupaya melakukan pemasangan instalasi baru untuk pelanggan.

"Termasuk nanti di dalamnya nanti pengaturan jam giliran supaya air menyala,"ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com