Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-Gara Gunting, PRT di Bali Disiram Majikan Menggunakan Air Panas

Kompas.com - 16/05/2019, 09:29 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Khairina

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa Eka Febriyanti, pembantu rumah tangga (PRT) asal Jember, Jawa Timur.

Gara-gara persoalan sepele yakni gunting yang dicari tidak ditemukan, tubuhnya disiram majikan menggunakan air panas. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (7/5/2019) silam.

Peristiwa ini terjadi di rumah majikan tempat Febriyanti bekerja, di gang sebelah Indomart, Stadion Kapten I Wayan Dipta Ginyar, Bali.

Baca juga: Pilot Lion Air yang Pukul Pegawai Hotel di Surabaya Dijerat Pasal Penganiayaan

Terungkapnya peristiwa ini setelah Febriyanti melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya ke Polda Bali.

Dalam laporan yang diterima polisi pada Rabu (15/5/2019), Febriyanti menerangkan, pada Selasa tanggal 7 Mei 2019 sekitar pukul 09.00 Wita, dirinya disuruh oleh majikannya Desak Made Wiratningsih untuk mencari gunting.

Saat memberi perintah juga disertai ancaman akan menyiram Febriyanti dengan air panas jika gunting tidak ditemukan.

Perintah ini didengar juga oleh anak pelaku yaitu Kadek Erik Diantara dan pembantu lainnya Santi Yuni Astuti.

"Sudah dicari namun tidak ketemu, kemudian sekitar pukul 12.30 Wita majikan korban menyuruh Santi Tunu Astuti merebus air sebanyak dua panci," kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, Kamis (16/5/2019).

Baca juga: Dua ASN di Kupang Aniaya Siswa SD hingga Susah Bicara

Setelah itu, korban disuruh ke lantai atas ke kamar majikan. Di sana sudah menunggu Wiratningsih, Erik Diantara, dan Astuti.

Setelah itu korban ditanya dimana guntingnya dan dijawab tidak ketemu. 

"Selanjutnya majikan korban langsung mengambil air panas dengan menggunakan gelas dan menyiram air panas ke tubuh korban sebanyak satu kali dari atas kepala dengan perlahan-lahan," terang Hengky.

Selanjutnya, Wiratningsih menyuruh Kadek Diantara dan Astuti untuk menyiram tubuh Febriyanti secara bergantian menggunakan gelas berkali-kali sampai air dua panci habis.

"Korban sempat berteriak 'aduh panas panas', tapi mereka tidak peduli," ucap Hengky. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com