Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Kematian Ketua KPPS, Rapat Tak Henti hingga Tak Pernah Bertugas pada 17 April

Kompas.com - 16/05/2019, 05:47 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Choirul Jaelani (67) mendadak panik saat mengetahui istrinya, Noor Aida Hidayati (68), tiba-tiba muntah darah menjelang pelaksanaan Pemilu 17 April 2019 lalu.

Noor Aida Hidayati memang memiliki kesibukan yang padat pada gelaran Pemilu 2019. Maklum di tempat di mana ia tinggal, yakni di Jalan Ngagel Jaya Utara Gang 2, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, itu, Noor Aida bertugas sebagai Ketua KPPS.

"Jadi menjelang Pemilu itu, istri saya kok tiba-tiba muntah darah. Terus saya panik kan. Saya bawa ke rumah sakit RSI terdekat pada Minggu (14/4/2019)," kata Choirul saat ditemui di kediamannya, di Jalan Ngagel Jaya Utara, Surabaya, Rabu (15/5/2019).

Baca juga: Dikunjungi Sandiaga, Ini Cerita Keluarga Ketua KPPS yang Meninggal

Padahal, sebelumnya Noor masih terlihat segar bugar. Bahkan, ia juga cukup aktif menggelar rapat rutin bersama penyelenggara pemilu dan melakukan aktivitas lainnya.

Riwayat penyakit menahun

Tetapi, Choirul mengakui, bahwa istrinya tersebut memang memiliki riwayat penyakit menahun yang tak kunjung pulih. Ia menyebut istrinya menderita hepatitis B kronis.

"Sebelum sakit, almarhumah sering menggelar rapat bersama petugas KPPS lain untuk menyukseskan pemiku 2019. Karena ini penyelenggaraan besar dan agenda bangsa, tentu rapat-rapatnya intens supaya sukses," cerita Choirul.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Ketua KPPS Tapanuli Utara Tewas di Hutan, Diduga Masalah Ekonomi hingga Hilang 5 Hari

Saat menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Surabaya, kondisi Noor belum menunjukkan tanda-tanda akan pulih. Keluarga pun menjaga Noor di rumah sakit.

Hingga tiga hari berselang, atau pada 17 April 2019, kondisi Noor tidak memungkinkan untuk dipulangkan.

Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk bertugas sebagai ketua KPPS, Noor pada akhirnya tidak pernah benar-benar terlibat pada hari H gelaran Pemilu 2019.

Baca juga: Cerita Farid Jadi Ketua KPPS Muda Saat Tak Ada Orang Lain yang Mau...

Tiga hari berikutnya, imbuh Choirul, tepatnya pada Sabtu (20/4/2019), Noor Aida Hayati mengembuskan nafas untuk terakhir kalinya. Noor Aida wafat pada pukul 23.15 WIB.

"Jadi almarhumah itu enggak sempat bertugas jadi ketua KPPS. Karena tiga hari sebelum hari H itu sudah masuk rumah sakit karena muntah darah," tutur Choirul.

Choirul bersama keluarga, tak pernah menyesali ketika Noor Aida Hayati memilih untuk mengabdikan diri sebagai ketua KPPS.

Baca juga: Wapres Kalla: Berlebihan Tuduhan Petugas KPPS Diracun

Kendati pun energi dan kesehatannya terkuras untuk menggelar rapat tanpa henti menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, keluarga menerima dengan lapang dada.

Choirul mengatakan, sebagai seorang muslim, ia tidak pernah tahu mengenai takdir yang direncanakan Tuhan. Takdir sudah terjadi, Choirul dan keluarga menerima kepergian Noor Aida dengan ikhlas.

"Perkara penyebab (meninggalnya Noor Aida Hayati) dan sebagainya itu, tidak penting. Yang penting bahwa takdir Allah begitu, kita ikhlas menerima kehendak Allah," ucap Choirul.

Baca juga: [HOAKS] Anggota KPPS di Bandung Meninggal karena Diracun Zat Kimia VX

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com