MATARAM, KOMPAS.com - Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat, Prof Haji Masnun Tahir menilai, daripada mengikuti people power, lebih baik melakukan buka puasa bersama.
Hal itu diungkapkan Masnun di depan para ulama se-NTB, dalam agenda silaturahim ulama, Rabu (15/5/2019).
"Isu-isi seperti people power ataupun SARA, lebih baik kita ketawa-ketawa, buka bersama seperti ini kan damai," kata Masnun.
Baca juga: Masyarakat Lamongan Peduli Negeri Unjuk Rasa Tolak Ajakan People Power
Ia berharap, jangan sampai imbas dari pesta demokrasi, masyarakat justru terpecah belah.
"Masyarakat harus bisa move on dari permainan-permainan demokrasi, jangan sampai membuat kita tidak saling sapa," ungkap Masnun, yang juga guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Dalam Islam, ia menyebutkan, tidak diperbolehkan jika sesama umat Muslim tidak saling tegur sapa.
"Islam mengajarkan, kita tidak boleh tidak saling tegur sapa selama tiga hari, apalagi sampai 22 Mei nanti," ujar Masnun.
Baca juga: People Power dan Jiwa Besar Elite Politik
Ia menegaskan, tidak ada kata people power dalam ajaran Islam yang bisa mengakibatkan kerugian terhadap negara.
"Kita sepakat menolak people power, tidak ada dalam ajaran kita, kita harus tetap bersatu," kata Masnun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.