Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cium Bau Busuk, Warga Aceh Timur Demo Perusahaan Tambang

Kompas.com - 15/05/2019, 16:43 WIB
Masriadi ,
Rachmawati

Tim Redaksi

ACEH TIMUR, KOMPAS.com – Puluhan warga menggelar demonstrasi di depan pintu masuk ke kompleks tambang PT Medco E&P Malaka di Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (15/5/2019).

Warga yang tinggal di sekitar tambang mengajukan protes karena selama tiga hari terakhir tercium aroma busuk yang diduga berasal dari limbah sisa pembakaran gas dari perusahaan minyak bumi dan gas itu.

Baca juga: 4 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Lokasi Tambang Emas Ilegal Kotabaru

Koordinator aksi, Yusriadi, mengatakan jika warga meminta agar bau busuk itu bisa hilang 100 persen.

“Jangan ada bau lagi. Jangan sampai kehadiran perusahaan merugikan masyarakat. Ini tuntutan yang sederhana dan kami harap bisa direspon positif,” katanya.

Selain itu, warga juga meminta PT Medco E&P Malaka mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk melatih  warga di Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur agar memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan perusahaan. Sehingga banyak pekerja lokal di PT Medco.

“Kita harap ini dipenuhi. Ini kebaikan untuk semua. Untuk rakyat dan untuk Medco juga,” terangnya.

Baca juga: Gubernur Rohidin Evaluasi Tambang dan Perkebunan Pasca-bencana di Bengkulu

Sementara itu, Dedi Sukmara, Field Relation Manager PT Medco di depan pendemo mengatakan akan segera mengundang IPB ( Institut Pertanian Bogor ) untuk mengecek kondisi pabrik tersebut.

“IPB kan independen dari kampus. Jadi nanti kita undang. Kita minta cek, sehingga diketahui pasti apakah benar bau itu dari limbah kita atau bukan. Sehingga dapat disimpulkan apa penyebab pastinya tentang bau menyengat yang selama ini menjadi keluhan warga lingkar tambang,” katanya.

Soal tuntutan mendirikan BLK, sambung Dedi, perusahaan akan duduk bersama menyepakati dengan seluruh kepala desa tentang mekanisme pendirian BLK tersebut.

“Ini bisa kita bahas setelah lebaran nanti bersama para kepala desa. Prinsipnya kita mendukung pendirian BLK,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com