Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FKUB: Negara Hancur karena "People Power"

Kompas.com - 14/05/2019, 21:32 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh agama di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, -menyerukan menolak gerakan "people power" pasca-pemilu 2019.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kebumen Dawamudin meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh mengikuti gerakan yang digaungkan oleh sekelompok orang untuk menumbangkan pemerintahan yang sah itu.

"People power adalah gerakan inkonstitusional dan merusak tatanan demokrasi yang telah dibangun. Tindakan people power jika dituruti akan berdampak negatif yang luar biasa, sudah banyak contohnya. Negara hancur karena kegiatan people power," katanya saat dihubungi, Selasa (14/5/2019).

Baca juga: Para Pemuka Agama di Kendal Menolak People Power

Mudawim meminta kepada tokoh elit, masyarakat, tokoh agama untuk bisa menjaga lingkungannya agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis.

Hal senada disampaikan Pembina Santri Online Kebumen Fachrudin. Menurut Fachrudin gerakan people power hanya akan membuat situasi menjadi tidak kondusif.

"Bagi saya kegiatan itu (people power) sama sekali tidak bermanfaat. Maka kepada masyarakat Kebumen, kami iimbau untuk tidak mengikutinya," kata Gus Fachrudin.

Baca juga: Dosen yang Unggah soal People Power di Facebook Tak Ditahan

Apabila ditemukan adanya penyimpangan atau pelanggaran dalam pemilu, lanjut Gus Fachrudin, seharusnya diselesaikan melalui mekanisme yang ada. Bukan malah menggerakkan massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com