Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Suara Jokowi Jeblok , Ini Kata TKD Sumatera Barat | Dapat 24.415 Suara Roy Suryo Batal ke Senayan

Kompas.com - 14/05/2019, 05:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita tentang hasil perolehan suara Jokowi di Provinsi Sumatera Barat yang turun dibandingkan Pilpres 2014 lalu menjadi sorotan pembaca.

Seperti diketahui, pada Pilpres 2014 lalu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapatkan 23,1 persen suara.

Namun, di Pilpres 2019 suara Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin malah turun menjadi 14,1 persen.

Selain itu, berita tentang gagalnya salah satu caleg Partai Demokrat Dapil DIY KRMT Roy Suryo terpilih sebagai anggota DPR, juga menyita perhatian pembaca.

Hasil rekapitulasi KPU menunjukkan, Roy Suryo hanya meraup 24.415 suara. Alhasil, Partai Demokrat di Dapil DIY untuk periode ini tidak berhasil menempatkan wakilnya di DPR.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. TKD Sumbar mengaku kaget dengan hasil suara Jokowi-Ma'ruf

Suasana rekapitulasi suara KPU Sumbar di Hotel Pangeran, Minggu (12/5/2019)Kompas.com/PERDANA PUTRA Suasana rekapitulasi suara KPU Sumbar di Hotel Pangeran, Minggu (12/5/2019)

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim mengaku pusing dengan hasil perolehan suara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sumbar.

"Saya pusing. Di mana salahnya Jokowi, apa yang tidak diperbuat Jokowi di Sumbar," kata Hendra yang dihubungi Kompas.com, Senin (13/5/2019).

Seperti diketahui, sosialisasi pasangan Jokowi-Ma'ruf tergolong gencar di Sumbar. Namun, di Pilpres 2019 lalu suara Jokowi turun menjadi 14,1 persen dibandingkan Pilpres 2014.

Saat itu Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapatkan 23,1 persen.

Baca berita selengkapnya: Sosialisasi Gencar, Jokowi-Ma'ruf Justru Kalah Telak di Sumbar, Kenapa?

2. TNI baku tembak dengan KKB di NDuga, seorang anggota TNI gugur

Ilustrasi TNI di PapuaKOMPAS/Aris Prasetyo Ilustrasi TNI di Papua

Baku tembak antara aparat TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi selama sekitar lima jam di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, pada Senin (13/5/2019).

Dalam baku tembak itu, seorang anggota TNI bernama Pratu Kasnun tewas karena mengalami luka tembak di bagian punggung.

"Pada saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika, korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT saat dalam perjalanan menuju ke RS Charitas Timika, dan rencana besok akan diterbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis Senin.

Baca berita selengkapnya: Baku Tembak dengan KKB Selama 5 Jam, Anggota TNI Tewas di Nduga Papua

3. Roy Suryo gagal terpilih jadi anggota DPR RI

Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo saat ditemui di kantor Indikator, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo saat ditemui di kantor Indikator, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).

Caleg Partai Demokrat dapil DIY KRMT Roy Suryo gagal terpilih sebagai anggota DPR setelah hanya meraup 24.415 suara. Alhasil, Partai Demokrat di Dapil DIY untuk periode ini tidak berhasil menempatkan wakilnya di DPR.

"Soal suara, monggo saja. Kerja berat sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (sampai jungkir balik) intensif selama tujuh bulan. Namun, rupanya Allah SWT berkehendak lain," ujar KRMT Roy Suryo saat dihubungi via chat WhatsApp, Senin (13/5/2019).

Roy Suryo menyampaikan, perolehan suaranya sudah di atas suara perolehan partai.

Roy Suryo meraup total 24.415 suara, sedangkan Partai Demokrat 19.951 suara. Total suara partai dan semua caleg hanya sejumlah 62.708 suara.

Baca berita selengkapnya: Raih 24.415 Suara, Roy Suryo Gagal Lolos ke Senayan

4. Tim gabungan Polda Sumsel terus selidiki kematian Fera Oktaria

Suasana pemakaman Fera Oktaria (21) korban pembunuhan dengan cara di mutilasi di TPU Naga Swidak Plaju Palembang, Sumatera Selatan Sabtu (11/5/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Suasana pemakaman Fera Oktaria (21) korban pembunuhan dengan cara di mutilasi di TPU Naga Swidak Plaju Palembang, Sumatera Selatan Sabtu (11/5/2019).

Kasus pembunuhan Fera Oktaria (21) saat ini terus dikembangkan oleh tim gabungan Polda Sumatera Selatan.

Prada DP, oknum anggota TNI yang disebut-sebut adalah mantan kekasih Fera, pun mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial karena ia diduga adalah pelaku dari kasus tersebut.

Hal itu terkuak berdasarkan keterangan dari Suhartini (50) yang merupakan ibu kandung Fera. Menurutnya, anak bungsunya tersebut selalu ketakutan karena mendapatkan ancaman dari Prada DP.

Perilaku Prada DP yang ringan tangan, menurut Suhartini, membuat Fera akhirnya memutuskan hubungan mereka. Namun, Prada DP menolak dan terus mengejar korban.

Baca berita selengkapnya: Misteri Keberadaan Mantan Pacar Fera Oktaria, Kabur dari Pendidikan Militer hingga Ditemukannya Sidik Jari

5. Fakta kasus pria yang mengancam Jokowi

Tersangka berinisial HS (25) yang mengancam memenggal Presiden Joko Widodo ditahan di Polda Metro Jaya.KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Tersangka berinisial HS (25) yang mengancam memenggal Presiden Joko Widodo ditahan di Polda Metro Jaya.

Polisi telah meringkus HS, pria yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Jokowi akhirnya terungkap.

Ancaman HS tersebut terekam dalam video yang menjadi viral di media sosial.

HS ditangkap polisi di Bogor pada Minggu (12/5/2019). HS pun mengaku khilaf dengan perbuatannya tersebut. Saat ini, HS tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya.

Sementara itu, seorang pemuda asal Kebumen bernama Dheva Prayoga (24) membuat klarifikasi setelah dirinya disebut pria yang akan memenggal kepala Jokowi.

Baca berita selengkapnya: 5 Fakta Kasus HS Ancam Penggal Kepala Jokowi, Mengaku Khilaf hingga Nasib Pria Mirip HS di Kebumen

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, Dhias Suwandi, Wijaya Kusuma, Perdana Putra, Michael Hangga Wismabrata)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com