Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Di Bogota, Bupati Alfedri Beberkan Cara Siak Kurangi Kebakaran Hutan

Kompas.com - 13/05/2019, 22:41 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Pada pertemuan Forum Hutan Tropis atau Tropical Forest Alliance (TFA) Internasional, Bupati Siak Alfedri mempresentasikan ‘Siak Kabupaten Hijau’ bersama Deputi Badan Restorasi Gambut (BRG) RI di Bogota, Kolombia, 

Perlu diketahui, Bupati Alfedri diundang sebagai pembicarapada forum yang berlangsung pada Selasa (7/5/2019), karena Kabupaten Siak dianggap berhasil mengurangi deforestasi atau penebangan huan dengan berbagai program kegiatan.

Diantaranya melalui konservasi dan restorasi lahan gambut, penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pengembangan ekowisata, pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan varietas bernilai ekonomi ramah gambut di lahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Dengan usaha seperti itu, maka wajar Indonesia melalui Bupati Sidak dipercayakan mewakili negara-negara tropis di Asia tenggara dalam forum tersebut.

Dalam presentasinya, ia mengatakan meski dalam beberapa tahun belakangan ini Provinsi Riau mengalami banyak tantangan dalam kebijakan tata kelola lahan, terutama karena tibanya musim kering yang menyebabkan kebakaran, Siak tetap berkomitmen terharap pembangunan hijau.

“Siak sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Riau, memiliki komitmen terhadap pembangunan hijau,” kata Alfedri, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (13/5/2019).

Komitmen tersebut, kata pemimpin Siak itu diwujudkan dengan menerbitkan regulasi Peraturan Bupati tentang Siak Hijau, yang memuat pengaturan zonasi tata ruang untuk konservasi, perkebunan, industri dan pemukiman.

Peraturan tersebut saat ini sedang diterjemahkan menjadi Roadmap Siak Hijau yang akan menjadi payung hukum untuk berbagai kebijakan pembangunan di Kabupaten Siak ke depan.

“Komitmen Siak Hijau tersebut juga didukung oleh masyarakat sipil dan Non Governmnet Organization (NGO) yang tergabung dalam koalisi ‘Sedagho Siak’. Koalisi ini komit memberikan segala bentuk dukungan teknis yang dibutuhkan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, 7 perusahaan yang difasilitasi oleh Center of Reform on Economics (CORE) saat ini sudah pula menunjukkan ketertarikannya untuk mendukung rencana Siak Hijau ke depan. Mereka adalah Musim Mas, Cargil, Neste, GAR, Pepsico, Unilever dan Danone.

Para perusahaan ini menyatakan, kerja gotong royong bisa mendukung implementasi komitmen No Deforestasi, No Peat, dan No Exploitation (NDPE) yang lebih efektif, khususnya pada 4 topik utama yakni, deforestasi, restorasi gambut, dukungan pada pekebun dan HAM.

Dalam inisiatif Siak Hijau, komitmen swasta dan upaya kolaborasinya untuk empat pilar tersebut akan diutamakan. Caranya adalah dengan memasukannya ke dokumen pembangunan Siak Hijau dan proses pengambilan keputusan multipihak yang melibatkan pemerintah serta masyarakat sipil.

“Model gotong royong untuk visi Siak Hijau ke depannya dapat ditularkan pada kabupaten dan kota lainnya di Indonesia, melalui jejaring Lingkar Temu Kabupaten,” kata Alfedri yang saat ini aktif menjabat sebagai Sekretaris Jenderal LKTL itu.

Kemajuan program Siak Hijau ditambah keberhasilan RI menekan angka kebakaran hutan dan lahan membuat Republik ini mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Tropical Forest Alliance (TFA) Internasional Tahun 2020.

Adapun salah satu agenda di TFA 2020 nanti adalah rencana kunjungan peserta ke Kabupaten Siak untuk melihat implementasi Siak Hijau yang tengah berjalan.

“InsyaAllah kami siap menerima kunjungan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan. Malah saya tadi menawarkan Kota Pekanbaru sebagai tuan rumah, karena juga tidak begitu jauh dari Kabupaten Siak,” kata Alfedri.

Promosikan budaya

Pada kesempatan yang sama itu, tak lupa Bupati Siak turut mempromosikan budaya lokal dan nilai-nilai kearifan masyarakat melayu Siak. 

Nilai kearifan yang dimaksud adalah menghormati alam lingkungan, sebagai bagian tak terpisahkan dalam satu kesatuan ekologis manusia dan alam.

Alfedri berkesempatan pula berbincang dengan Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez, sekaligus menyerahkan Tanjak Siak sebagai cinderamata khas orang Melayu asal Negeri Istana.

“Terima kasih atas pemberian yang berkesan ini, Tanjak Siak dari Indonesia,” kata Presiden Ivan Duque Marquez sambil memperagakan Tanjak Siak yang diberikan untuknya saat didaulat memberikan sambutan.

Ucapan terima kasih pemimpin negara berjuluk Los Cafeteros tersebut disambut Alfedri dengan menyilangkan tangan, tanda memberi salam sambil berdiri dari kursi tempat duduknya.

Lebih lanjut, Presiden Ivan mengatakan, seperti halnya Siak, Kolombia memiliki komitmen dan kebudayaan yang kuat dalam menjaga dan menghormati alam lingkungan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com