Setelah resmi mendaftarkan diri sebagai calon legislatif dari PBB, Wahyu kemudian menghimpun teman-temannya waktu SMA dulu, untuk menjadi tim sukses. Ada segelintir teman kuliahnya yang ikut menjadi tim sukses.
"Semua tim sukes saya anak-anak muda. Teman sekolah dulu. Ada yang belum beristri, ada yang sudah punya usaha. Merekalah yang mendampingi saya selama kampanye sampai rekapitulasi," ujar dia.
Baca juga: Hasil Pleno KPU Pamekasan, Prabowo-Sandi Menang di Seluruh Kecamatan
Di tengah kesibukannya menjalani kampanye, Wahyu masih sempat memikirkan untuk kuliah. Bahkan, proposal skripsi berhasil ia ajukan ke dosen pembimbingnya.
Namun, seiring dengan semakin padatnya jadwal kampanye, urusan skripsi dikesampingkan. Kepada dosennya, Wahyu menyampaikan hal itu.
Banyak dosennya yang turut memberikan dukungan kepada Wahyu. Hingga sekarang, skripsi Wahyu dibiarkan terbengkalai.
Namun, sebelum pelantikan pada Oktober mendatang, Wahyu berjanji akan menuntaskannya.
Tak punya modal visi misi
Kepada masyarakat, Wahyu tidak pernah menyampaikan visi misi ketika dirinya sukses menduduki kursi DPRD Pamekasan.
Menurutnya, visi misi sifatnya utopis dan mimpi yang tak bisa diwujudkan dalam kenyataan.
Banyak politisi yang pandai memaparkan visi misinya, tapi ketika dihadapkan kepada kepentingan rakyat, melenceng dari visi misinya.
"Sering ditanya oleh masyarakat soal visi misi karena saya caleg muda. Saya katakan tak punya visi misi. Cuma, saya tegaskan kalau saya sukses maka masyarakat harus sukses juga," kata dia.
Ditanya soal program yang akan dia perjuangkan ketika sudah di dewan, Wahyu juga tidak mau basa basi.
Namun, dirinya akan memberikan kejutan kepada masyarakat. Kejutan itu pernah dia lakukan ketika masih kampanye kemarin.
"Warga minta perbaikan jalan langsung saya tangani, meskipun pakai uang pribadi. Jadi lihat saja nanti apa yang akan saya lakukan di dewan. Tidak perlu saya bicarakan panjang lebar," ungkap keponakan salah satu kontraktor besar di Pamekasan ini.
Tak risau bersaing dengan politisi senior