Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik, Ini Jalur Alternatif jika Tol Cileunyi Macet

Kompas.com - 13/05/2019, 17:03 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa kesiapan jalur alternatif Bandung-Garut, yang dimulai dari Tol Cileunyi kilometer 148, Minggu (12/5/2019) kemarin.

Pengecekan kesiapan jalur mudik 2019 ini dilakukan Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan beserta Kasat Lantas Polres Bandung AKP Hasby Ristama.

Dalam keterangan tertulisnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, polisi berencana melakukan rekayasa lalu lintas pada kilometer 148 apabila ruas jalan tol Cileunyi tak mampu menampung kendaraan pada saat mudik nanti.

"Jika ruas jalan tol Cileunyi tidak mampu menampung kendaraan, maka petugas akan membuka jalan keluar pada kilometer 148," jelas Truno dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: DPRD Minta Pembebasan Lahan Tol Cileunyi-Garut-Tasik Tak Bermasalah Korupsi

Setelah keluar pada kilometer 148 tol Cileunyi, lanjutnya, kendaraan akan mengarah ke perempatan Gede Bage Bandung.

"Di sana pemudik bisa mengarah ke kota Bandung, Sumedang, maupun Garut dan Tasik. Namun untuk yang akan menuju Garut dan Tasik diharapkan dapat mengambil jalur Sapan-Majalaya-Cijapati yang akan langsung mengarah ke Kadungora, Garut," jelasnya.

Baca juga: Menteri Basuki: Proyek Tol Cileunyi-Tasik Ditenderkan Tahun 2019

Untuk memastikan para pemudik mengetahui jalur alternatif ini, Polres Bandung akan memasang plang rute alternatif di setiap persimpangan, dimulai dari kilometer 148 tol Cileunyi, dan di setiap persimpangan yang melalui jalur Majalaya, Cijapati hingga Kadungora, Garut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com