Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Seorang pria asal Kebumen, Jawa Tengah, bernama Dheva Prayoga (24), disebut sebagai pelaku yang menyatakan ancaman akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo saat aksi demonstrasi di kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Namun, ternyata Dheva bukanlah pelaku yang terekam dalam video yang kemudian viral itu. Ia hanya memiliki wajah yang mirip dengan pelaku sebenarnya yang berinisial HS.
Atas kekeliruan ini, siswa Taruma Nusantara ini pun melakukan klarifikasi.
Sebuah video beberapa orang peserta demo di kantor Bawaslu tersebar luas di media sosial. Pasalnya, salah seorang laki-laki di dalam video tersebut mengatakan dengan lantang akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo.
"Dari Poso nih, siap penggal kepalanya Jokowi," kata pelaku yang mengenakan kemeja coklat dan peci hitam.
Melalui Twitter, simpatisan pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ulin Yusron, menampilkan identitas dua orang yang diduga menjadi pelaku pengancaman penggal kepala Jokowi.
Dua orang itu yakni Cep Yanto dan Dheva Prayoga, lengkap dengan nomor induk kependudukan (NIK) mereka.
"Ini orangnya. Silahkan diproses sesuai hukum yang berlaku!" bunyi salah satu twit Ulin di akunnya @ulinyusron.
Twit itu dibuat sehari setelah peristiwa terjadi, Sabtu (11/5/2019), namun saat ini telah dihapus oleh Ulin.
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan atas peristiwa ini, dan berhasil menangkap pelaku yang berinial HS (25). Ia ditangkap di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor pada Minggu (12/5/2019) pagi sekitar pukul 08.00.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.