YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ramah, murah senyum, dan berjiwa sosial, inilah sosok pribadi Auliansyah Rizki Teknikade (17).
Tak hanya itu, remaja yang menempuh pendidikan di SMAN 1 Yogyakarta ini ternyata meraih prestasi yang gemilang.
Auliansyah menjadi peraih nilai terbaik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) DIY tahun 2019.
"Kaget dan saya tidak menyangka kalau menjadi peraih nilai terbaik," ujar Auliansyah Rizki Teknikade saat ditemui Kompas.com, Jumat (10/05/2019).
Baca juga: Kisah Inggried, Gadis Gunung Kidul Peraih UNBK Tertinggi Se-DIY
Di UNBK SMA Jurusan IPA, dari 4 mata pelajaran, Auliansyah Rizki Teknikade mendapatkan nilai 396. Mata pelajaran fisika, remaja 17 tahun ini mendapat nilai 100, mata pelajaran Matematika 100, mata pelajaran Bahasa Inggris 100, dan mata pelajaran Bahasa Indonesia 96.
Remaja kelahiran Yogyakarta, 29 Mei 2001 ini mengaku pada kelas X dan kelas XI lebih aktif berkegiatan. Selain itu, ia juga aktif di organisasi OSIS dan menjabat sebagai wakil ketua.
Saat duduk di kelas X dan kelas XI dirinya memang tidak terlalu giat belajar. Seperti layaknya pelajar pada umumnya, Auliansyah juga pernah tidur di kelas.
"Saya mempunyai komitmen, H-7 ujian baik semester atau ujian akhir fokus untuk belajar," urainya.
Setelah naik kelas XII, pria yang tinggal di Desa Nitiprayan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul ini memutuskan untuk berhenti berkegiatan. Keputusannya ini seiring dengan habisnya masa jabatan wakil ketua OSIS.
Baca juga: Nilai Rata-rata UNBK SMK di DIY Tertinggi Se-Indonesia
Anak pasangan Yusnita Ritonga dan Cholis Aunurrohman ini memilih fokus belajar untuk persiapan UNBK.
Meskipun demikian, dirinya tidak memasang target khusus meraih nilai terbaik Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
"Jujur saya tidak target, hanya coba jalani. Bismillah saya berusaha semaksimal mungkin," tegasnya.
Tak hanya itu, Auliansyah juga tidak pernah lupa untuk berdoa. Sebab, ia yakin, untuk bisa berhasil, segala usaha harus tetap diimbangi dengan doa.
Ia juga tidak egois dalam ilmu pelajaran. Saat belajar bersama dan ada teman yang kesulitan, Auliansyah dengan suka rela memberikan bantuan.