Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Lombok Tengah Skors Sidang Pleno Sampai Batas Waktu yang Tak Ditentukan

Kompas.com - 10/05/2019, 19:27 WIB
Idham Khalid,
Khairina

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Sampai Jumat (10/5/2019) sore, suasana gaduh masih mewarnai sidang pleno di KPU Lombok Tengah. Akhirnya, diputuskan untuk menskors sidang pleno sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Keputusan menskors sidang itu ditetapkan oleh KPU Lombok Tengah atas rekomendasi Bawaslu Lombok Tengah.

Sebab, ada saksi yang keberatan atas hasil perolehan suara yang berbeda di pleno kabupaten dan pleno kecamatan.

Baca juga: 4 Peleton Brimob dari Sumbawa Diturunkan untuk Pengamanan Pleno di KPU Lombok Tengah

Suasana mulai tidak kondusif, bermula saat saksi dari PAN menemukan ada suara tambahan untuk partai Golkar sehingga menggeser posisi dari caleg PAN.

"Kok bisa ada perubahan angka, sebelumnya suara Golkar dari hasil pleno kecamatan 18.860 setelah di KPU berubah menjadi 19.470, ini ada kecurangan terstruktur," ungkap Sekretaris DPD PAN Lombok Tengah Marsekan Fatawi, Jumat (10/5/2019).

Ia menyebutkan, hal demikian sangat merugikan partainya. Sebab, di tingkat kecamatan, ia sudah menganggap partainya sudah bisa memperoleh satu kursi di DPRD LombokTengah.

Baca juga: Adu Mulut Antar-peserta Terjadi saat Rapat Pleno KPU Lombok Tengah

"Perhitungan kami kemarin kami sudah dapat mengantongi satu posisi di DPR, tapi kalau begini ceritanya, ini merugikan kami," sesal Marsekan.

Dari pantauan Kompas.com terlihat para saksi yang keberatan menunjuk-nunjuk Komisioner KPU hingga hampir melempar komisioner dengan mikrofon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com