Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita Jabar: Jangan Paksakan Pemindahan Rute Penerbangan dari Bandara Husein ke Kertajati

Kompas.com - 10/05/2019, 15:48 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jabar menilai, pemindahaan sebagian rute dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat tidak perlu buru-buru dan dipaksakan.

Ketua Asita Jabar, Budijanto Ardiansjah mengatakan, pemerintah harus berhati-hati karena pemindahan rute tidaklah gampang.

“Kalau BIJB mau mengambil market Bandung raya harus membuat aksesibilitas dari Kertajati ke Bandung. Jangan dipaksakan dan terburu-buru,” ujar Budijanto saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Jumat (10/5/2019).

Budijanto menilai, jika melihat kondisi saat ini, pemindahan rute tidak akan menarik bagi pasar Bandung raya.

Sebab, jarak tempuhnya lebih dari dua jam. Begitupun dengan adanya Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang menghubungkan Bandung-Kertajati, harus dipastikan apakah tidak akan menemui hambatan atau tidak.

Baca juga: BIJB: Bandara Kertajati Layani Penerbangan Luar Jawa dan Internasional

Karena informasi yang ia peroleh, untuk menuju tol Cisumdawu, masyarakat harus keluar dari pintu tol Cileunyi (Bandung), kemudian masuk tol Cisumdawu.

“Jika itu terjadi, maka akan terjadi kemacetan di Cileunyi. Walaupun memang dengan Cisumdawu ini jarak tempuh diperkirakan 1 jam,” tuturnya.

Untuk itu, ia menyarankan adanya jalur kereta api yang menghubungkan Bandung-Kertajati di Majalengka. Seperti yang diberlakukan Kulonprogo, Yogyakarta.

Selain itu, Budijanto mengingatkan, pemindahan rute dari Husein ke BIJB tidak serta merta akan diikuti penumpang. Ia khawatir, ketika rute dipindahkan, Husein menjadi sepi dan penumpang pindah ke Bandara Soekarno Hatta karena pilihannya lebih banyak.

“Itu yang dikhawatirkan, apalagi sekarang tol (kerap) macet,” imbuhnya.

Karena itu, hal paling memungkinkan saat ini adalah BIJB digunakan untuk umrah dan haji. Walaupun untuk itu, pemerintah harus menyediakan fasilitas tambahan, dari mulai embarkasi, wisma haji, hotel, dan rumah sakit di sekitar bandara.

Selain itu, BIJB bisa digunakan untuk kargo, mengingat padatnya Bandara Soekarno Hatta.

Sementara itu, pemilik PT Jackwisata, Jack Febrian Rusdi menyambut baik rencana pemindahan rute dari Husein ke BIJB.

Sebab luas Husein terbatas sehingga bus untuk menjemput tamu tidak bisa masuk. Alhasil, rombongan tamu harus berjalan kaki di trotoar yang tidak representatif membawa troli di tengah panas ke tempat parkir.

“Belum lagi kalau tamunya dari luar negeri, kerap jadi tontonan. Terus terang kami malu sama tamu, seolah tidak welcome,” ucapnya.

Dengan bandara baru tentunya hal seperti ini tidak akan terjadi. Bahkan daerah sekitar bandara akan merasakan manfaat seperti pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: September 2019, Bandara Kertajati Majalengka Layani Perjalanan Umroh

Namun persoalannya ada di jarak. Untuk itu, Cisumdawu harus selesai dulu agar BIJB bisa dioptimalisasikan.

Pada berita sebelumnya, Kementerian Perhubungan berencana memindahkan penerbangan non Jawa-Bali dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka. Rencananya pemindahan tersebut dilakukan setelah lebaran tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com