Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Pengeroyokan Kasat Reskrim Wonogiri, Korban Kritis hingga Gara-gara Bangunan Tugu

Kompas.com - 10/05/2019, 15:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bentrok dua perguruan silat, PSH Terate dan PSH Winongo Tunas Muda di Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2019), menelan korban luka-luka. Salah satunya adalah Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramadani.

Hingga berita ini ditayangkan, kondisi AKP Aditya Mulya Ramadani masih kritis dan belum sadarkan diri di RSU Dr Oen Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Aditya mengalami gegar otak dan dirawat intensif di ICU RSU Dr Oen setelah menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrok dua massa perguruan silat, Rabu malam.

Bentrokan tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Bupati Wonogiri, Joko Sutopo atau akrab dipanggil Jekek.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kasatreskrim dikeroyok massa perguruan silat

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi
 

Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati menjelaskan, pengeroyokan tersebut terjadi saat korban berada di wilayah Sidoarho, Wonogiri.

Saat itu korban sedang berjaga di dekat SPBU Sidoarjo dan mengenakan pakaian preman.

"Tadi malam saya sudah melakukan pengamanan secara persuasif dan saya nguwongke anggota PSHT Terate. Tetapi anggota saya (Kasat Reskrim) dianiaya sampai saat ini kritis dan gegar otak. Untuk itu saya akan melakukan penegakan hukum sesuai undang-undang yang berlaku," ujar Kapolres Wonogiri.

Baca Juga: Kasat Reskrim Wonogiri Dikeroyok saat Amankan Bentrok 2 Perguruan Silat

2. Kapolda Jawa Tengah: AKP Aditya kondisinya kritis

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Akibat pengeroyokan itu, Aditya terluka parah dan tak sadarkan diri. Hal itu membuat Kapolda Jateng, Irjen Pol Rucko A Daniel, prihatin.

"Kondisi terakhir masih seperti pada saat masuk, masih belum sadarkan diri. Luka-lukanya di bagian kepala, tangan dan badan. Dokter berusaha untuk melakukan pengobatan yang terbaik. Mudah-mudahan mohon dukungan dengan doa bisa diobati dengan baik," ujarnya usai menjenguk Aditya di RSU Dr Oen, Sukoharjo, Kamis ( 9/5/2019).

Dalam kesempatan itu, Rycko mengatakan, aksi pengeroyokan terhadap Aditya tak bisa dibenarkan secara hukum.

Rycko memerintahkan anggotanya untuk menangkap dan memproses hukum pelaku pengeroyok.

Baca Juga: Jadi Korban Bentrok Dua Kubu Perguruan Silat, Kasat Reskrim Wonogiri Kritis

3. Kapolda minta anggota PSHW dan PSHT untuk menahan diri

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel saat hendak menjenguk Kasat Reskrim Polres Wonogiri di RSU Dr Oen, Sukoharjo, Kamis ( 9/5/2019). KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel saat hendak menjenguk Kasat Reskrim Polres Wonogiri di RSU Dr Oen, Sukoharjo, Kamis ( 9/5/2019).

Rycko meminta kepada dua perguruan pencak silat yang terlibat bentrok untuk menahan diri. Pasalnya persoalan yang terjadi hanya masalah yang tidak terlalu besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com