Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur KA Khusus Dibangun Setelah Bandara Internasional Yogyakarta Beroperasi Penuh

Kompas.com - 10/05/2019, 15:25 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membangun jalur kereta api (KA) langsung menuju Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

KAI menargetkan pembangunan berlangsung awal 2020 seiring dengan operasional penuh YIA.

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengungkapkan, KAI meminta pembebasan lahan selesai pada akhir 2019. Pembangunan fisik jalur kereta Kedundang-YIA pun bisa mulai awal 2020.

"KAI minta ini dibantu cepat agar di 2020 (jalur bandara YIA) bisa diselesaikan," kata Hasto di ruang kerjanya, Jumat (10/5/2019).

Baca juga: Terminal Penumpang Bandara Yogyakarta yang Bikin Kagum Penumpang...

Hasto mengatakan, KAI telah lama merencanakan pembangunan jalur kereta hingga YIA ini. Kereta akan melengkapi moda transportasi bagi para pengguna jasa bandara YIA.

Hasto menjelaskan, jalur kereta nanti berupa double track atau dua rel kereta sepanjang 5.000 meter. Pembangunan dimulai dari stasiun Kedundang di Desa Kulur, Kecamatan Temon.

Dari stasiun ini, rel akan dibangun menuju Pantai Glagah di Desa Glagah, lewat di dekat Pasar Galagah, lantas ke arah Barat, berakhir di terminal YIA.

Baca juga: Unik, Masjid Bandara Yogyakarta Tanpa Daun Pintu dan Jendela

KAI akan membangun rel tidak hanya di tanah tetapi juga ada yang melayang. Pembangunan model tersebut untuk menyiasati kontur kawasan yang dilewati kereta nanti.

"(Kereta bergerak) itu dari Kedundang ke YIA, lalu dari YIA ke kedundang, lurus saja," katanya.

Pembangunan jalur kereta menuju YIA masih dalam tahap revisi Amdal.

Hasto mengatakan, Pemerintah Provinsi DIY yang mengkaji hingga membuat dokumen amdal ini. Dokumen masih perlu perbaikan, kata Hasto.

Beberapa kalimat masih perlu direvisi mengingat pertanggungjawaban pembangunan pada warga dan kawasan terdampak.

Bersama dengan itu, proses aprisal dan sosialisasi bagi warga segera berlangsung sebagaimana dalam persyaratan Amdal.

"Kades Glagah sudah nyicil melaksanakan sosialisasi. Kabar terakhir sudah tidak ada masalah dari warga dan bisa menerima," kata Hasto.

Pengguna bandara, utamanya penumpang maupun calon penumpang pesawat, bakal menikmati kelancaran arus dari maupun menuju ke YIA dengan kereta api. YIA sendiri beroperasi sejak 29 April 2019 ketika progres pembangunan fisik masih 50 persen.

Meski baru separuh, YIA percaya diri beroperasi karena sudah memiliki 100 persen sisi airside, yakni runway 3.250 meter dan apron yang mampu memuat 23 pesawat. Pembangunan di sisi darat saja yang masih minim, terutama akses di lingkungan bandara. Terminal bahkan baru terselesaikan 6 persen dari total bangunan seluas 210.000 meter persegi.

PT Angkasa Pura I ( Persero) menargetkan pembangunan YIA selesai pada akhir 2019. Bandara bisa beroperasi sepenuhnya di 2020.

Sementara belum ada jalur khusus ke YIA, KAI mendukung arus pengguna jasa bandara ini dengan mengoperasikan KA Bandara mulai 6 Mei 2019. Saat itu, YIA sudah mulai melayani penerbangan Citilink dari Bandara Halim Perdanakusuma (HLP)-YIA-HLP.

KA Bandara menghubungkan Stasiun Maguwo di Bandara Adisutjipto sampai Stasiun Wojo di Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Jaraknya hanya 13-15 menit atau 6,8 kilometer dari YIA. Stasiun Wojo merupakan stasiun kereta api kelas III atau stasiun kecil yang terletak dekat jalan raya Purworejo-Wates.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi sejatinya sudah beberapa kali mengungkap rencana membangun jalur kereta yang langsung ke Bandara YIA ini.

Menurutnya ketika itu, kereta berangkat dari Stasiun Maguwo, Stasiun Tugu, Wates lantas belok kiri setelah Stasiun Kedundang. Kereta akan berjalan sejauh 5 kilometer lalu masuk YIA.

Pengguna bandara bisa memilih alternatif trasportasi yang mana.

“Penumpang bisa (memilih) menggunakan kereta api yang langsung ke NYIA atau kereta api regular yang berhenti di Wojo itu,” kata Budi Karya dalam sebuah kunjungan beberapa waktu lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com