KOMPAS.com — Kasus kematian Marthin Mathius Tambunan Baruara (46), seorang bos badan usaha milik negara (BUMN) di Papua tepatnya Kepala PT Pelni Cabang Nabire, terus diusut polisi.
Seperti diketahui, Marthin ditemukan terkapar tak bernyawa di lorong sebuah hotel di Kota Makassar pada Minggu (28/4/2019).
Dari rekaman CCTV, Marthin tampak bersama seorang perempuan berambut panjang sebelum mengembuskan napas terakhir.
Meskipun sosok perempuan berambut panjang itu hingga kini masih misterius, polisi telah menemukan bukti baru. Korban sempat bercumbu di dalam lift hotel dengan perempuan tersebut.
Berikut ini fakta lengkap kasus kematian Marthin:
Meskipun kasus kematian Marthin belum terungkap, polisi telah menemukan beberapa bukti baru dari rekaman CCTV.
Kepala PT Pelni Cabang Nabire itu ternyata sempat mencumbui perempuan berambut panjang itu di lift hotel. Setelah itu, Marthin dan perempuan tersebut masuk ke kamar di lantai 7.
Lalu beberapa saat kemudian Marthin keluar dengan berjalan seperti orang mabuk dan akhirnya tersungkur di lorong depan pintu kamar hotel.
Kejadian itu disaksikan oleh Muh Alwi (52), komandan regu sekuriti hotel tersebut.
"Perempuan yang datang bersama korban sempat ingin membangunkan korban, tetapi korban tidak bangun. Setelah itu, perempuan itu turun ke resepsionis hotel untuk meminta tolong," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, Kamis (9/5/2019).
Baca Juga: Sebelum Tewas di Lorong Hotel, Bos BUMN Bercumbu di Dalam Lift Hotel
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Muh Alwi kembali ke lantai 7 untuk menolong Marthin. Namun, Marthin sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Setelah itu, wanita tersebut tiba-tiba menghilang setelah Marthin dibawa turun.
"Iya, sama perempuan, itu yang masih kami dalami. Soalnya perempuan ini menghilang dari TKP," kata Indratmoko.
Dugaan sementara, perempuan berambut panjang itu merupakan pekerja seks komersial yang sedang berkencan dengan Marthin.
Polisi juga masih mendalami barang bukti kondom di kamar korban. "Ini diduga wanita prostitusi," kata dia.
Baca Juga: Keluarga Tolak Autopsi Bos BUMN yang Tewas di Hotel Makassar
Kapolsek Biringkanaya Kompol Ashari mengatakan, polisi terus melacak penyebab kematian Marthin.
Salah satunya mempelajari temuan tim Dokpol, yang menyebut kematian Marthin karena terlalu banyak makan makanan pedas.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, Marthin dan perempuan berambut panjang sempat berkencan di sebuah pantai di kota Makassar.
"Perempuan itu belum ditemukan. Kayaknya itu wanita panggilan karena dia sama-sama ke pantai sebelum ke hotel itu," kata Ashari, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/5/2019).
Ashari mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih kesulitan mengembangkan penyelidikan terkait penyebab kematian Marthin secara pasti.
Sebab, pihak keluarga Marthin langsung membawa korban ke kampung halaman di Pangkalpinang, Bangka Belitung, untuk dikebumikan.
Hal ini membuat polisi kesulitan untuk melakukan otopsi guna menyimpulkan kematian Marthin.
Satu-satunya cara untuk mengembangkan penyelidikan itu ialah mencari keberadaan wanita berambut panjang yang ditemani Marthin di hotel tersebut.
"Kami sampai sekarang masih melacak keberadaan wanita tersebut," ungkap dia.
Seperti diketahui, Marthin Mathius Tambunan Baruara ditemukan tewas saat berada di lorong salah satu hotel di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/4/2019).
Baca Juga: Bos BUMN Tewas di Hotel Makassar, Polisi Cari Wanita Berambut Panjang
Sumber: KOMPAS.com (Himawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.