Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2019, 13:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kasus kematian Marthin Mathius Tambunan Baruara (46), seorang bos badan usaha milik negara (BUMN) di Papua tepatnya Kepala PT Pelni Cabang Nabire, terus diusut polisi.

Seperti diketahui, Marthin ditemukan terkapar tak bernyawa di lorong sebuah hotel di Kota Makassar pada Minggu (28/4/2019).

Dari rekaman CCTV, Marthin tampak bersama seorang perempuan berambut panjang sebelum mengembuskan napas terakhir.

Meskipun sosok perempuan berambut panjang itu hingga kini masih misterius, polisi telah menemukan bukti baru. Korban sempat bercumbu di dalam lift hotel dengan perempuan tersebut.

Berikut ini fakta lengkap kasus kematian Marthin:

1. Korban sempat bercumbu di dalam lift sebelum tewas

Ilustrasi lift. (Shutterstock) Ilustrasi lift. (Shutterstock)

Meskipun kasus kematian Marthin belum terungkap, polisi telah menemukan beberapa bukti baru dari rekaman CCTV.

Kepala PT Pelni Cabang Nabire itu ternyata sempat mencumbui perempuan berambut panjang itu di lift hotel. Setelah itu, Marthin dan perempuan tersebut masuk ke kamar di lantai 7.

Lalu beberapa saat kemudian Marthin keluar dengan berjalan seperti orang mabuk dan akhirnya tersungkur di lorong depan pintu kamar hotel.

Kejadian itu disaksikan oleh Muh Alwi (52), komandan regu sekuriti hotel tersebut.

"Perempuan yang datang bersama korban sempat ingin membangunkan korban, tetapi korban tidak bangun. Setelah itu, perempuan itu turun ke resepsionis hotel untuk meminta tolong," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, Kamis (9/5/2019).

Baca Juga: Sebelum Tewas di Lorong Hotel, Bos BUMN Bercumbu di Dalam Lift Hotel

2. Dugaan Marthin menyewa perempuan pekerja seksual

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Muh Alwi kembali ke lantai 7 untuk menolong Marthin. Namun, Marthin sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Setelah itu, wanita tersebut tiba-tiba menghilang setelah Marthin dibawa turun.

"Iya, sama perempuan, itu yang masih kami dalami. Soalnya perempuan ini menghilang dari TKP," kata Indratmoko.

Dugaan sementara, perempuan berambut panjang itu merupakan pekerja seks komersial yang sedang berkencan dengan Marthin.

Polisi juga masih mendalami barang bukti kondom di kamar korban. "Ini diduga wanita prostitusi," kata dia.

Baca Juga: Keluarga Tolak Autopsi Bos BUMN yang Tewas di Hotel Makassar

3. Diduga tewas karena dipicu terlalu banyak makanan pedas

Ilustrasi pantaiSHUTTERSTOCK Ilustrasi pantai

Kapolsek Biringkanaya Kompol Ashari mengatakan, polisi terus melacak penyebab kematian Marthin.

Salah satunya mempelajari temuan tim Dokpol, yang menyebut kematian Marthin karena terlalu banyak makan makanan pedas.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, Marthin dan perempuan berambut panjang sempat berkencan di sebuah pantai di kota Makassar.

"Perempuan itu belum ditemukan. Kayaknya itu wanita panggilan karena dia sama-sama ke pantai sebelum ke hotel itu," kata Ashari, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/5/2019).

Baca Juga: 5 Fakta Kematian Bos BUMN di Lorong Hotel, Detik-detik Jelang Ajal Terekam CCTV hingga Misteri Perempuan Berambut Panjang

4. Polisi belum temukan sosok perempuan berambut panjang

Ilustrasi polisi lalu lintasKOMPAS.com/Yohanes de Britho Neonnub Ilustrasi polisi lalu lintas

Ashari mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih kesulitan mengembangkan penyelidikan terkait penyebab kematian Marthin secara pasti.

Sebab, pihak keluarga Marthin langsung membawa korban ke kampung halaman di Pangkalpinang, Bangka Belitung, untuk dikebumikan.

Hal ini membuat polisi kesulitan untuk melakukan otopsi guna menyimpulkan kematian Marthin.

Satu-satunya cara untuk mengembangkan penyelidikan itu ialah mencari keberadaan wanita berambut panjang yang ditemani Marthin di hotel tersebut.

"Kami sampai sekarang masih melacak keberadaan wanita tersebut," ungkap dia.

Seperti diketahui, Marthin Mathius Tambunan Baruara ditemukan tewas saat berada di lorong salah satu hotel di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/4/2019).

Baca Juga: Bos BUMN Tewas di Hotel Makassar, Polisi Cari Wanita Berambut Panjang

Sumber: KOMPAS.com (Himawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com