PADANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno melakukan sidak ke Pasar Raya Padang meninjau harga bawang putih yang dalam beberapa pekan terakhir melambung tinggi, Jumat (10/5/2019).
Irwan Prayitno menyebutkan masyarakat Sumbar seharusnya tidak terdampak oleh inflasi harga bawang putih, karena Sumbar memproduksi sendiri bawang putih hasil pertanian masyarakat.
"Sumbar mestinya tidak kekurangan pasokan. Bawang putih kita ada, tapi karena masyarakat lebih suka bawang impor akhirnya bawang produksi sendiri tidak terpakai dan di ekspor ke luar negeri," kata Irwan.
Irwan menyebutkan hasil produksi bawang putih sendiri mencapai 6.800 ton pertahun. Sementara kebutuhan bawang putih ini hanya 5.500 ton pertahun.
Baca juga: Harga Bawang Putih Naik 100 Persen, 3 Siungnya Rp 10.000 di Parepare
Saat ini, kata Irwan, pihaknya melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sudah menyosialisasikan penanaman bawang putih impor di Kabupaten Solok.
"Penanaman bawang putih impor ini semoga bisa berhasil sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri," ujarnya.
Dalam sidak itu, Pemprov Sumbar dan Kementrian Pertanian memasok 46 ton bawang putih dari Jakarta untuk daerah Sumbar. Sebanyak 30 ton di Kota Padang. Sisanya 16 ton akan diturunkan di Kota Payakumbuh, Kabupaten 50 Kota.
Gubernur berharap harga di konsumen paling tinggi hanya Rp 35.000 saja. Pihak Pemprov akan melepaskan bawang putih ini kepada pihak agen seharga Rp 25.700 per kilogram.
Baca juga: Harga Bawang Putih di Pasar Tasikmalaya Turun Hingga 60 Persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.