KOMPAS.com - Berdasar hasil rekapitulasi sementara penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di wilayah Jawa Barat, pasangan Prabowo-Sandi masih unggul dari Jokowi-Ma'ruf.
Menurut Ketua KPU Jabar, Rifqi Alimubarok di Kantor KPU Jabar, hingga Kamis 99/5/2019), sudah ada sembilan daerah yang sudah dibahas. Namun, baru lima daerah yang sudah ditetapkan.
Sementara itu, video tentang seorang petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang membuktikan uang palsu dengan menyiram bensin menjadi viral.
Saat dikonfirmassi, Bank Indonesia menegaskan cara tersebut tidak sesuai dengan sosialisasi BI untuk mengecek keaslian uang.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Hingga Kamis (9/5/2019), pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih unggul dari pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sudah ada sembilan daerah yang sudah dibahas, namun baru lima daerah yang sudah ditetapkan.
"Yang sudah ditetapkan Kabupaten Tasikmalaya, Kota Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kota Banjar dan Kabupaten Sumedang. Untuk Kuningan, Garut masih dilakukan proses perbaikan data pemilih," kata Ketua KPU Jabar, Rifqi Alimubarok di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Kamis petang.
Baca berita selengkapnya: Dari 5 Daerah di Jabar, Jokowi-Ma'ruf Hanya Menang di Banjar
Oknum pilot Lion Air, AG (29) yang melakukan penganiayaan terhadap pegawai La Lisa Hotel, Surabaya, AR (28), resmi ditahan di Mapolrestabes Surabaya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada Kompas.com, Kamis (9/5/2019).
"Tadi malam sudah kami tahan. Terhitung hari ini sudah kami tahan di Mapolrestabes. Nanti kami akan live," kata Barung.
Barung memastikan, AG sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca berita selengkapnya: Pilot Lion Air yang Pukul Pegawai Hotel di Surabaya Resmi Ditahan
Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramadani menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrok dua massa dari perguruan pencak silat di Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu ( 8/5/2019).
Akibat pengeroyokan itu, Aditya terluka parah dan tak sadarkan diri. Aditya sampai saat ini masih dirawat di ruang ICU RSU Dr Oen, Sukoharjo
"Kondisi terakhir masih seperti pada saat masuk, masih belum sadarkan diri. Luka-lukanya di bagian kepala, tangan dan badan. Dokter berusaha untuk melakukan pengobatan yang terbaik. Mudah-mudahan mohon dukungan dengan doa bisa diobati dengan baik," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel kepada wartawan usai menjenguk Aditya di RSU Dr Oen, Sukoharjo, Kamis ( 9/5/2019).
Baca berita selengkapnya: Kasat Reskrim Wonogiri Dikeroyok saat Amankan Bentrok 2 Perguruan Silat
Kematian Marthin Mathius Tambunan Baruara (46), pria yang bekerja di BUMN sebagai Kepala PT Pelni Cabang Nabire, masih menjadi misteri.
Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan meski jasad Marthin tidak diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, Marthin menyewa kamar 723 bersama teman wanitanya yang berambut panjang Minggu (9/5/2019) dini hari.
Dari hasil pemeriksaan CCTV yang dilakukan polisi, Marthin diketahui bercumbu dengan wanita misterius itu di dalam lift.
Setelah itu, Mathius ditemukan tewas di lorong hotel. Dugaan sementara, Mathius terkena serangan jantung.
"Perempuan yang datang bersama korban sempat ingin membangunkan korban, tetapi korban tidak bangun. Setelah itu, perempuan itu turun ke resepsionis hotel untuk meminta tolong," kata Indratmoko, Kamis (9/5/2019).
Baca berita selengkapnya: Sebelum Tewas di Lorong Hotel, Bos BUMN Bercumbu di Dalam Lift Hotel
Sebuah video seorang petugas stasiun (SPBU) tengah membuktikan peredaran uang palsu dengan menyiram bensin, ramai diperbincangkan warganet di media sosial sejak Rabu (8/5/2019).
Dalam video tersebut tampak seorang petgas membawa uang kertas pecahan Rp 50.000. Lalu petugas tersebut menyiram uang itu dengan bensin.
Video tersebut diunggah di pengguna Facebook bernama Ahmad Hudlori melalui grup "Info Kriminal & Lalu Lintas (Nusantara)" pada Rabu (8/5/2019).
Saat dikonirmasi, Bank Indonesia menyatakan cara tersebut tidak direkomendasikan.
"Bank Indonesia tidak pernah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali keaslian uang menggunakan bensin," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko kepada Kompas.com pada Kamis (9/5/2019).
Baca berita selengkapnya: Viral Uang Rp 50.000 Disiram Bensin untuk Buktikan Palsu, Ini Kata BI
Sumber: KOMPAS.com (Retia Kartika Dewi, Himawan, Muhlis Al Alawi, Ghinan Salman, Dendi Ramdhani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.