Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Cek Uang Palsu dengan Bensin Jadi Viral | Untuk Sementara, Prabowo-Sandi Unggul di Jabar

Kompas.com - 10/05/2019, 07:06 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramadani menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrok dua massa dari perguruan pencak silat di Sidoarjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu ( 8/5/2019).

Akibat pengeroyokan itu, Aditya terluka parah dan tak sadarkan diri. Aditya sampai saat ini masih dirawat di ruang ICU RSU Dr Oen, Sukoharjo

"Kondisi terakhir masih seperti pada saat masuk, masih belum sadarkan diri. Luka-lukanya di bagian kepala, tangan dan badan. Dokter berusaha untuk melakukan pengobatan yang terbaik. Mudah-mudahan mohon dukungan dengan doa bisa diobati dengan baik," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Daniel kepada wartawan usai menjenguk Aditya di RSU Dr Oen, Sukoharjo, Kamis ( 9/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Kasat Reskrim Wonogiri Dikeroyok saat Amankan Bentrok 2 Perguruan Silat

4. Sebelum tewas, bos BUMN bercumbu di lift hotel

Kematian Marthin Mathius Tambunan Baruara (46), pria yang bekerja di BUMN sebagai Kepala PT Pelni Cabang Nabire, masih menjadi misteri.

Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan meski jasad Marthin tidak diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, Marthin menyewa kamar 723 bersama teman wanitanya yang berambut panjang Minggu (9/5/2019) dini hari.

Dari hasil pemeriksaan CCTV yang dilakukan polisi, Marthin diketahui bercumbu dengan wanita misterius itu di dalam lift.

Setelah itu, Mathius ditemukan tewas di lorong hotel. Dugaan sementara, Mathius terkena serangan jantung.

"Perempuan yang datang bersama korban sempat ingin membangunkan korban, tetapi korban tidak bangun. Setelah itu, perempuan itu turun ke resepsionis hotel untuk meminta tolong," kata Indratmoko, Kamis (9/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Sebelum Tewas di Lorong Hotel, Bos BUMN Bercumbu di Dalam Lift Hotel

5. Viral, video cek uang palsu dengan menyiram bensin

Viral unggahan pengguna Facebook bernama Ahmad Hudlori yang menampilkan video pembuktian uang kertas palsu yang disiram bensin oleh petugas SPBU pada Rabu (8/5/2019).Facebook: Ahmad Hudlori Viral unggahan pengguna Facebook bernama Ahmad Hudlori yang menampilkan video pembuktian uang kertas palsu yang disiram bensin oleh petugas SPBU pada Rabu (8/5/2019).

Sebuah video seorang petugas stasiun (SPBU) tengah membuktikan peredaran uang palsu dengan menyiram bensin, ramai diperbincangkan warganet di media sosial sejak Rabu (8/5/2019).

Dalam video tersebut tampak seorang petgas membawa uang kertas pecahan Rp 50.000. Lalu petugas tersebut menyiram uang itu dengan bensin.

Video tersebut diunggah di pengguna Facebook bernama Ahmad Hudlori melalui grup "Info Kriminal & Lalu Lintas (Nusantara)" pada Rabu (8/5/2019).

Saat dikonirmasi, Bank Indonesia menyatakan cara tersebut tidak direkomendasikan.

"Bank Indonesia tidak pernah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali keaslian uang menggunakan bensin," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko kepada Kompas.com pada Kamis (9/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Viral Uang Rp 50.000 Disiram Bensin untuk Buktikan Palsu, Ini Kata BI

Sumber: KOMPAS.com (Retia Kartika Dewi, Himawan, Muhlis Al Alawi, Ghinan Salman, Dendi Ramdhani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com