SOLO, KOMPAS.com — Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, bentrok dua perguruan pencak silat itu dipicu karena adanya pembangunan tugu oleh salah satu organisasi bela diri.
"Persoalan itu dipicu karena ada pembangunan tugu salah satu organisasi bela diri. Kemudian, ada pihak-pihak yang mempersoalkan," kata Joko yang akrab disapa Jekek.
Terhadap persoalan ini, ia sudah memerintahkan camat memfasilitasi dan mempertemukan kedua pihak.
Selain itu, pembangunan aset publik tentunya harus memenuhi ketentuan yang berlaku seperti perijinan dan aspek lain.
Baca juga: Jadi Korban Bentrok Dua Kubu Perguruan Silat, Kasat Reskrim Wonogiri Kritis
Jekek juga meminta orang tua mendampingi anak-anaknya yang mengikuti organisasi bela diri.
Pendampingan itu dilakukan agar anak-anak tidak terpengaruh sehingga persoalan tidak makin melebar dan keruh pasca bentrok masa PSHT dan PSHW di Sidoarjo.
"Peristiwa ini menjadi keprihatinan kami. Untuk itu, saya minta kepada warga untuk memberikan pendampingan kepada putra-putrinya yang bergabung dalam organisasi bela diri. Berikan pemahaman sehingga persoalan ini tidak makin melebar dan diperkeruh," ujar Jekek saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/5/2019) malam.
Baca juga: 2 Ketua Umum Perguruan Silat Minta Anggotanya Tak Turun ke Jalan Pasca-bentrok di Wonogiri
Tak hanya itu, Jekek juga meminta kubu PSHT dan PSHW untuk saling menahan diri. Pasalnya, kejadian itu sangat merugikan semua pihak.
"Kepada masyarakat, maaf kami menyampaikan kondisi ini tentu menjadikan masyarakat Wonogiri kurang nyaman, merasa terganggu. Apalagi ini bersamaan dengan ibadah puasa Ramadhan," kata Jekek.
Ia juga meminta organisasi-organisasi yang memiliki masalah agar menyelesaikan dengan musyawarah karena menjadi solusi yang terbaik.
Jekek menambahkan, peristiwa bentrok dua kubu ormas beladiri di Wonogiri selama ia menjabat baru kali ini terjadi.
Baca juga: Kasat Reskrim Wonogiri Dikeroyok saat Amankan Bentrok 2 Perguruan Silat
Pasalnya, pemerintah sudah proaktif dengan membentuk paguyuban anggotanya seluruh organisasi beladiri.
Menyoal jumlah korban dan kerugian materi, Jekek menuturkan saat ini masih diinventarisasi. Ia pun segera menggelar koordinasi dengan Forpimda dan elemen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.