Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Sulawesi Selatan Kumpulkan Ahli Cari Tahu Penyebab Penyakit Misterius di Jeneponto

Kompas.com - 09/05/2019, 19:23 WIB
Himawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan telah mengumpulkan para ahli dan dokter spesialis di bidangnya serta dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan penyebab penyakit misterius yang menjangkiti puluhan warga yang ada di Desa Tuju, di Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Namun, dari pertemuan itu, para stakeholder di bidang kesehatan tersebut belum bisa menyimpulkan jenis dan penyebab penyakit tersebut.

Plt Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Bachtiar Baso mengatakan, pihaknya telah mengirim para ahli tersebut ke wilayah Dusung Garonggong untuk meneliti penyakit itu.

Baca juga: Kulitnya Melepuh, Seorang Bayi di Pamekasan Alami Penyakit Misterius

"Dalam waktu dekat akan kami sebutkan penyakit itu. Hasil dari pertemuan kemarin, kami kembali mengutus tim kesana," kata Bachtiar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/5/2019).

Bachtiar mengatakan, dari 70 warga yang didiagnosa mengalami penyakit misterius tersebut, sudah ada 3 yang meninggal dunia.

Selebihnya telah dirawat di Rumah Sakit Maryam Kabupaten Takalar dan dipulangkan karena dinyatakan sudah membaik.

Ia menyebut, para warga yang telah dirawat penanganan kesembuhannya berbeda-beda.

Namun, mayoritas dokter menanganinya dengan tifus tiphoid. Tetapi, dia mengatakan tidak menutup kemungkinan ada juga yang meningitis tifosa.

"Dari 70 orang yang demam itu didiagnosa itu ada ibu hamil yang meninggal. Penanganan yang dilakukan di Takalar ini penanganan tifus tapi sembuh. Ada juga yang tidak sembuh. Jadi bervariasi," imbuh dia.

Baca juga: Banjir Belum Surut, Ini Keluhan Penyakit Warga Kembangan Utara

Bachtiar mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter, para warga yang terserang rata-rata terkena gejala demam, nyeri pada badan, siku, dan tulang belakang.

Namun, tak ada satu pun gejala penyakit seperti zika, cikungunya, demam berdarah, malaria, hingga kencing tikus yang positif pada warga.

"Bisa saja ada dua kemungkinan meningitis tifosa atau japanese and sepalitis seperti yang berkembang di Bali sekarang. Secepatnya kami akan beri tahu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com