Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Ketan Bintul, Menu Buka Puasa Favorit Khas Banten

Kompas.com - 09/05/2019, 12:00 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Ada banyak pilihan menu berbuka puasa bagi masyarakat Banten. Namun, yang paling favorit adalah ketan bintul.

Ketan bintul selalu ada saat berbuka puasa di Banten. Menu ini begitu populer terutama di bekas wilayah peninggalan Kesultanan Banten ini.

Menu buka puasa berbahan dasar beras ketan ini biasanya dibuat sendiri atau dibeli di penjual takjil di berbagai tempat. Tapi, penjual ketan bintul paling terkenal bisa ditemukan di Pasar Lama, Kota Serang.

Adalah Haji Mamad, salah penjual ketan bintul yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Lama. Penjualnya saat ini diteruskan kepada anaknya, Dani, yang tidak pernah absen jualan setiap bulan Ramadhan.

"Memang adanya hanya saat puasa saja, ini makanan wajib ada dan favorit masyarakat Banten, khususnya Serang," kata Dani kepada Kompas.com di Pasar Lama, Kota Serang, Rabu (8/5/2019).

Baca juga: Paket Makanan di Bandara Itu Ternyata Berisi 172 Gigi Taring Beruang Madu

Pantauan Kompas.com, lapak Haji Mamad dengan tenda berwarna oranye paling mencolok dibanding dengan penjaja menu takjil lain di Pasar Lama. Dari kejauhan lapak ini terlihat paling ramai dikerumuni oleh calon pembeli. Saking ramainya, tidak terlihat makanan apa yang dijual.

Dani mengatakan, ketan bintul Haji Mamad sudah dijual sejak 1980. Kata dia, Tidak ada resep rahasia ketan bintul yang diturunkan sang ayah kepadanya. Proses pembuatannya, juga tidak jauh berbeda dengan pejual ketan bintul di tempat lain.

"Tapi kalau kata orang-orang ketan bintul di sini lebih lembut, didiamkan hingga sahur juga tidak keras," kata dia.

Baca juga: Tradisi Tembak Meriam Jelang Buka Puasa di Sarajevo..

Dari sejarahnya, konon ketan bintul merupakan makanan favorit Sultan Banten sejak zaman dulu. Hingga saat ini pun, kata Dani, ketan bintul selalu tersaji di meja makan keturunan keluarga sultan saat Ramadhan.

Proses pembuatannya, kata Dani, ketan bintul khas Banten terbuat dari beras ketan putih yang ditumbuk hingga menjadi adonan padat.

Untuk mendapatkan rasa gurih dan tekstur lembut, adonan ketan kemudian dikukus dengan campuran santan. Setelah matang, kemudian dipotong-potong kecil dan disajikan dengan taburan serundeng atau empal daging.

"Dimakan dengan serundeng saja juga enak, tapi banyak juga yang menggemari dicocol dengan empal daging sapi atau kerbau," kata dia.

Dalam satu hari, 350 bungkus ketan bintul Haji Mamad terjual. Satu bungkusnya berisi 10 potong ketan bintul lengkap dengan taburan bawang dan serundeng.

Harga satu porsinya dijual Rp 15.000 perbungkus. Jika ingin tambah empal, satu paket ketan bintul dan empal dijual Rp 35.000.

Stand Haji Mamad buka mulai pukul 11.30 siang hingga tutup sehabisnya pukul 17.00 atau bahkan lebih awal pukul 16.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com