Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kepsek SD di Lampung Barat Mundur Gara-gara Siswa Joget Remix, Malu Jadi Viral hingga Dalih Spontanitas

Kompas.com - 09/05/2019, 09:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rekaman video tentang aksi sejumlah murid berjoget remix di acara perpisahan di Sekolah Dasa Negeri 1 Padang Cahaya, Lampung Barat, berbuntut panjang.

Kepala Sekolah SDN 1 Padang Cahaya, Rosidawati, memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri usai video siswanya tersebut menjadi sorotan masyarakat.

Dirinya menganggap telah gagal menjalankan sebagai pendidik dan pengajar. Namun, keputusan tersebut disayangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Lampung Barat, Bulki Basri.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Siswa Berjoget remix saat acara perpisahan sekolah

Ilustrasi sekolah rusakShutterstock Ilustrasi sekolah rusak

SDN 1 Padang Cahaya, Lampung Barat, menggelar acara rangkaian perpisahan pada hari Sabtu (4/5/2019).

Suasana menjadi heboh di penghujung acara. Seorang guru naik ke panggung dan menyanyikan lagu dangdut remix.

Aksi guru tersebut mengundang anak-anak naik ke panggung dan turut berjoget meluapkan ekspresi kegembiraan.

Saat itu Rosidawati yang ada di lokasi acara segera meminta agar musik tersebut dimatikan.

"Menurut kepala sekolah, dirinya melihat itu dan meminta untuk menghentikannya," ujar Bulki.

Baca Juga: Viral Video Penolakan Rumah Ibadah di Bekasi, Ini Penjelasan Polisi

2. Psikolog: Para siswa jadi korban media sosial

Ilustrasi media sosialshutterstock Ilustrasi media sosial

Psikolog dari Universitas Lampung Ratna Widyastuti menilai, para siswa SD tersebut merupakan korban media sosial.

Ratna menilai, anak di bawah usia 10 tahun belum mampu menilai dan mengambil sikap apakah berbuatan yang dilakukannya itu melanggar hukum dan tidak sesuai dengan etika masyarakat yang berlaku.

Sebaiknya, kata Ratna, anak-anak tersebut jangan terlalu divonis bersalah. Memang kondisi seperti itu salah, tetapi pada sudut pandang orang awam, itu adalah hal yang biasa.

"Menurut saya kepala sekolah tidak perlu melakukan tindakan berlebihan sampai mengambil sikap pengunduran diri," katanya lagi.

Baca Juga: Kepsek SD Mengundurkan Diri Setelah Video Siswanya Joget Remix Viral

3. Merasa malu dan gagal mendidik para siswa

Ilustrasi depresituaindeed Ilustrasi depresi

Dalam unggahan video di akun Instagram @ndorobei, tampak dua wanita berseragam cokelat tengah berbincang di sebuah ruangan.

Pengunggah video itu memberi keterangan jika salah satu perempuan di video adalah Kepala Sekolah SDN 1 Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, Rosidawati.

Kepala sekolah Rosidawati mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa malu dan gagal dalam mendidik siswanya.

Sementara itu, Bulki Basri membenarkan perihal pengajuan surat pengunduran diri Rosidawati atas kejadian video siswa berjoget remix.

"Iya memang benar. Surat pengunduran dirinya sudah kami terima, kepala sekolah mengakui kelalaiannya," kata Bulki, Rabu (8/5/2019).

Namun Bulki menjelaskan apakah akan menerima atau menolak surat pengunduran diri Rosidawati.

"Anak berjoget remix itu sebetulnya dilakukan usai acara dan divideokan oleh anak-anak sendiri lalu menjadi viral," tambah Bulki.

Baca Juga: Hoaks, Video Hujan Meteor Turun di Langit Probolinggo

4. Penjelasan pihak SDN 1 Padang Cahaya

Ilustrasi siswa SD. . Siswa SD Negeri 002 Peso, Bulungan yang terletak di pedalaman, melakukan kegiatan membaca di luar jam pembelajaran. Kabupaten Bulungan menjadi daerah pertama di Indonesia yang memasukan suplai buku bacaan anak kedalam komponen BOSDA. Dok Disdikbud Bulungan Ilustrasi siswa SD. . Siswa SD Negeri 002 Peso, Bulungan yang terletak di pedalaman, melakukan kegiatan membaca di luar jam pembelajaran. Kabupaten Bulungan menjadi daerah pertama di Indonesia yang memasukan suplai buku bacaan anak kedalam komponen BOSDA.

Dilansir dari Tribunnews, Kepala Sekolah, Rosidawati mengatakan, saat itu para murid hanya lepas kontrol.

"Cuma itu kan lepas kontrol aja, spontanitas saja," ujar Rosidawati pada Lampung TV, Senin (6/5/2019).

Rosidawati pun membantah adanya kabar terkait indikasi konsumsi obat maupun minuman terlarang, Rosidawati langsung menampik.

"Enggak ada sama sekali (minuman terlarang)," tambahnya.

Rosidawati juga mengatakan saat kejadian tersebut, dirinya dan beberapa guru juga berada di lokasi kejadian.

"Kami masih ada di ruangan karena makan," tuturnya.

Baca Juga: Dilaporkan, Video Viral Kepala Desa di Bogor Diduga Arahkan Warga Pilih Jokowi-Ma'ruf

5. Polisi sayangkan ada musik dangdut remix di acara sekolah

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

AKBP Doni Wahyudi selaku Kapolres Lampung Barat mengatakan sangat menyayangkan pihak sekolah yang membunyikan musik tersebut.

"Kami menyayangkan dan menyesalkan kejadian tersebut kenapa musik sampai ke sekolah tersebut," tutur Doni seperti dilansir dari Tribunnews.

Sementara itu, psikolog Ratna Widyastuti menjelaskan, tanggung jawab pendidikan sebetulnya adalah tanggung jawab orangtua.

Dalam kasus itu, kesalahan tidak mutlak dilakukan oleh para siswa. Peran orangtua juga ikut ambil bagian dalam kasus tersebut.

"Anak di sekolah hanya beberapa jam saja. Bahwa ya, memang ini perbuatan yang tidak pantas di dunia pendidikan apalagi anak SD," kata Ratna.

Baca Juga: Viral Video Benda Diduga Meteor Jatuh di Probolinggo, Ini Kata Lapan

Sumber: KOMPAS.com (Eni Muslihah)/Tribunnews (Tiffany Marantika Dewi)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com