Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Membantu Mbah Kasmi, Penderita Stroke yang Tinggal Sebatang Kara...

Kompas.com - 09/05/2019, 06:26 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN , KOMPAS.com - Pemerintah Desa Dadapan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengaku kesulitan membantu merenovasi rumah reyot yang ditinggali Mbah Kasmi (80).

Sebelumnya diketahui, Mbah Kasmi adalah penderita lumpuh karena stroke yang hidup sebatangkara. Kehidupannya miris lantaran dia terpaksa tingal di rumah reyot yang hampir roboh. 

Kesulitan untuk membantu Mbah Kasmi mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak tersebut dikatakan oleh Sekretaris Desa Dadapan Harno saat ditemui Kompas.com di Balai Desa Dadapan, Rabu (8/5/2019). 

Menurut dia, pada tahun ini tidak ada program rehab rumah di Desa Dadapan. 

"Tahun kemarin ada 20 rumah yang direhab, tapi rumah Mbah Kasmi tidak masuk. Tahun ini tidak ada (program rehab),” ujarnya.

Baca cerita sebelumnya: Sebatang Kara, Mbah Kasmi Tinggal di Gubuk Reyot saat Stroke Menimpa

Faktor penghambat lain adalah status kependudukan Mbah Kasmi, yang bukan warga asli Desa Dadapan. Selain itu, rumah reyot yang ditinggali Mbah Kasmi juga bukan rumah miliknya namun rumah milik kerabatnya.

“Itu (Mbah Kasmi) aslinya warga Patalan. (di Desa Dadapan) Ada saudaranya punya rumah nganggur ditempati,” imbuh Harno.

Baca juga: Kades Dadapan Janji Bantu Mbah Kasmi yang Stroke dan Sebatang Kara

Bukan warga Desa Dadapan Kabupaten Ngawi membuat pemerintah desa belum bisa membantu merehab rumah Mbah Kasmi penderita lumpuh lkarena stroke yang sudah reyot dan hampir roboh. KOMPAS.com/SUKOCO Bukan warga Desa Dadapan Kabupaten Ngawi membuat pemerintah desa belum bisa membantu merehab rumah Mbah Kasmi penderita lumpuh lkarena stroke yang sudah reyot dan hampir roboh.
Pantauan Kompas.com, rumah yang ditinggali Mbah Kasmi sudah sangat tidak layak lagi disebut rumah.

Ada banyak sampah berserakan, gentengnya bocor dan dinding kayu yang sidah tua banyak yang berlubang.

Jika hujan, tetangga mengamankan Mbah Kasmi ke rumah mereka karena rumah tersebut sudah tidak bisa ditinggali kalau hujan deras.

Mbah Kasmi sendiri selama 20 tahun terakhir mbah Kasmi tinggal di Desa Dadapan setelah pindah dari Desa Jati Rejo Patalan karena suaminya meninggal dunia.

Janji Kades Dadapan

Kepala Desa Dadapan Kabupaten Ngawi Suwadi mengaku sering lewat didepan rumah mbah Kasmi, warga miskin yang menderita lumpuh karena stroke dan terpaksa tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni, Rabu (6/2/2019).  KOMPAS.com/SUKOCO Kepala Desa Dadapan Kabupaten Ngawi Suwadi mengaku sering lewat didepan rumah mbah Kasmi, warga miskin yang menderita lumpuh karena stroke dan terpaksa tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni, Rabu (6/2/2019).
Sebelumnya saat diwawancara Kompas.com, Kades Dadapan Suwadi mengaku akan memasukkan nama Mbah Kasmi ke dalam daftar warga yang akan menerima bantuan raskin dan bedah rumah tahun 2019.

Dia juga mengaku akan mempermudah administrasi kependudukan Mbah Kasmi yang selama ini menjadi kendala mendapat bantuan dari pemerintah.

"Tahun ini akan saya masukkan, soal administrasi di sini paling mudah kok," ucapnya.

Tidak adanya nama Mbah Kasmi dalam daftar penerima bantuan rehab rumah pada 2018 menurut Suwadi karena tidak adanya usulan dari warga.

"Tidak ada usulan dari warga kalau rumah Mbah Kasmi. Rehab ini kan datanya usulan dari warga," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com