Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekapitulasi di Kabupaten Empat Lawang Ricuh, KPU Sumsel Ambil Alih

Kompas.com - 08/05/2019, 20:17 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Rekapitulasi penghitungan suara Pileg di Kabupaten Empat Lawang yang berakhir ricuh pada Selasa (7/5/2019) kemarin, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan mengambil alih untuk melakukan rapat pleno.

Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sumsel Hepriadi mengatakan, kericuhan rapat pleno di KPU Kabupaten Empat Lawang itu dipicu lantaran banyaknya coret tipp-ex di form DA 1, sehingga para saksi pun melakukan protes.

"Untuk mengantisipasi kericuhan kembali terjadi, diputuskan KPU Sumsel langsung mengambil alih untuk melakukan rapat pleno penghitungan Pileg Kabupaten Empat Lawang," kata Hepriadi, Rabu (8/5/2019).

Baca juga: Rapat Pleno KPU di Cianjur Ricuh gara-gara Pertanyaan Bernada Tinggi

Ia mengatakan, ada dua kecamatan di Kabupaten Empat Lawang yang akan dilakukan rapat pleno oleh KPU Sumsel, yakni Kecamatan Lintang Kanan dan Talang Padang.

"Kami juga menurunkan tim, untuk menyeilidiki kasus form DA 1 yang penuh coretan tipp-ex tersebut. Logistiknya sekarang sedang dikirimkan ke sini (KPU Sumsel), nanti akan terlihat sumber masalahnya ada di mana," ujar dia.

Untuk diketahui, pelaksanaan rapat pleno di KPU Empat Lawang berakhir ricuh. Hal itu bermula saat massa pendukung tidak puas dengan hasil rapat pleno dan menuntut adanya penghitungan suara ulang.

Saksi dari Partai Golkar dan Nasdem sempat meminta kepada KPU agar membuka  C1 plano. Akan tetapi, KPU dan Bawaslu malah memperdebatkan aturan.

Baca juga: Turut Berduka, Komisioner KPU Sultra dan Staf Kenakan Pita Hitam Saat Pleno

 

KPU Empat Lawang pun hanya bersedia membuka DA 1 dan enggan membuka C1 plano dengan alasan ada tahapan selanjutnya. 

Selain itu, DA 1 plano untuk PAN dan Hanura penuh coretan putih sehingga massa pun semakin memanas.

Di luar gedung, massa yang berkumpul akhirnya melakukan pelemparan kepada polisi, sehingga membuat petugas terpaksa meletuskan tembakan peringatan serta gas air mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com