Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kunjungan Jokowi di Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan, Gambaran Indonesia di Masa Depan hingga Telah Dikaji 1,5 Tahun

Kompas.com - 08/05/2019, 16:01 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gagasan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur sedang ramai diperbincangkan masyarakat.

Presiden Joko Widodo mengatakan, gagasan tersebut semakin serius dipikirkan dan diwujudkan menjadi kenyataan.

Hal itu terungkap saat Presiden Jokowi mengunjungi salah satu satu lokasi bernama Bukit Soeharto di Semboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Lokasi tersebut digadang-gadang akan menjadi lokasi ibu kota negara Indonesia.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Gagasan menuju Indonesia di masa depan

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).Biro pers setpres Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).

Presiden Joko Widodo mengatakan, visi besar pemindahan ibu kota negara sudah dimulai sejak era Presiden Soekarno.

Hal tersebut disampaikan Jokowi mengawali peninjauannya ke Bukit Soeharto, salah satu daerah calon pengganti ibu kota yang baru, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Tak hanya era Bung Karno, era presiden berikutnya juga ada visi untuk memindahkan ibu kota.

"Intinya kita akan ingin melihat visi ke depan kita seperti apa dan yang paling penting Indonesia sebagai negara besar. Kita ingin memiliki juga pusat pemerintahan yang terpisah dengan pusat ekonomi, bisnis, perdagangan, (dan) jasa. Ya ini kita ingin menapak ke depan sebagai sebuah negara maju,” kata Jokowi seperti dilansir dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Selasa (7/5/2019).

Baca Juga: Jokowi Sebut 3 Daerah Sudah Siapkan Lahan untuk Ibu Kota Baru

2. Presiden kunjungi lokasi calon ibu kota negara yang baru

Presiden disambut oleh unsur Pimpinan Provinsi Kalimantan Tengah, saat baru tiba di Bandar Udara Cilik Riwut PalangkarayaDok. Humas Polda Kalteng Presiden disambut oleh unsur Pimpinan Provinsi Kalimantan Tengah, saat baru tiba di Bandar Udara Cilik Riwut Palangkaraya

Presiden Jokowi mengunjungi sejumlah tempat yang disebut-sebut sebagai calon lokasi ibu kota yang baru.

Setidaknya ada tiga lokasi, yaitu Bukit Soeharto, Kawasan Segitiga Kalteng, dan kawasan yang berada di Palangkaraya.

Menurut Jokowi, ketiga tempat tersebut sudah melalui kajian oleh pemerintah selama 1,5 tahun.

"Memang ada beberapa lokasi yang sudah kira-kira 1,5 tahun ini dikaji yang salah satunya adalah di Kalimantan Timur yang kurang dan lebih kita datangi siang hari ini," ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Alasan Jokowi Serius Ingin Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta

3. Mengenal lebih dekat Bukit Soeharto

Kawasan Bukit Soeharto jika menelusuri melalui Google Mapsrepro bidik layar Google Maps Kawasan Bukit Soeharto jika menelusuri melalui Google Maps

Kawasan Bukit Soeharto baru ramai diperbincangkan. Kawasan yang juga dikenal dengan nama Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Kalimantan Timur memiliki luas 61.850 hektar.

Lokasi taman hutan rakyat ini berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kawasan ini terdiri dari kawasan hutan lindung dan kawasan safari dengan luas 19.865 hektar, taman wisata 4.400 hektar, hutan pendidikan 1.500 hektar, Hutan Penelitian Pusat Rehabilitasi Hutan Tropis Unmul 22.183 hektar, Wanariset Samboja 3,504 hektar, dan area perkemahan pramuka 2.700 hektar.

Lokasinya bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari Samarinda atau 45 menit dari Balikpapan dengan jalan darat.

Selain itu, daerah ini juga diperuntukkan sebagai etalase hutan tropis basah di Kaltim, penyeimbang iklim makro, serta daerah resapan air.

"Di sini semuanya saya melihat sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah Jalan Tol Samarinda-Balikpapan,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Selasa (7/5/2019).

Baca Juga: Mengenal Bukit Soeharto, Calon Lokasi Ibu Kota Baru yang Dikunjungi Jokowi

4. Potensi Kawasan Segitiga Kalimantan Tengah

Suasana Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (8/4/2019). Dengan luas Terminal Bandar Udara Tjilik Riwut yang baru, menurut Presiden Jokowi, diharapkan bisa berdampak positif bagi perkembangan ekonomi di Kalimantan Tengah.ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Suasana Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (8/4/2019). Dengan luas Terminal Bandar Udara Tjilik Riwut yang baru, menurut Presiden Jokowi, diharapkan bisa berdampak positif bagi perkembangan ekonomi di Kalimantan Tengah.

Presiden Jokowi dan rombongan direncanakan meninjau titik lokasi berbentuk segitiga di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas, pada hari Rabu (8/5/2019).

Lokasi yang dimaksud sudah lama disiapkan oleh Pemprov Kalteng melalui kota dan kabupaten, dengan status lahan hutan dengan kontur datar.

Peninjauan langsung ini juga akan dijadikan bahan kajian lanjutan dalam penetapan lokasi ibu kota yang baru.

Lokasi ini bisa ditempuh sekitar 3 jam melalui jalan darat. Namun, Presiden rencananya meninjau lokasi dengan menggunakan helikopter dengan didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan jajarannya.

“Presiden akan lakukan peninjauan lokasi menggunakan jalur udara dengan helikopter," tambah Kepala Kominfo Provinsi Kalimantan Tengah Herson Aden saat ditemui di Bandar Udara Cilik Riwut.

Baca Juga: Perjalanan Jokowi Mencari Ibu Kota Baru, dari Bukit Soeharto Kaltim ke Segitiga Kalteng

5. Alasan Jokowi pilih wilayah Kalimantan jadi ibu kota negara

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) memberikan sambutan sebelum acara buka puasa bersama dengan pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/5/2019). Momen tersebut juga dimanfaatkan Presiden menyampaikan rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) memberikan sambutan sebelum acara buka puasa bersama dengan pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/5/2019). Momen tersebut juga dimanfaatkan Presiden menyampaikan rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota.

Presiden RI Joko Widodo menilai, kondisi infrastruktur di Kalimantan Timur mendukung pemindahan Ibu Kota Negara RI, meski masih perlu kajian dari aspek lainnya.

Presiden Jokowi menjelaskan, di Kaltim sudah ada infrastruktur berupa bandara internasional, pelabuhan laut, dan tol.

"Artinya, itu akan menghemat banyak biaya," kata Jokowi ketika meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (7/5/2019), seperti dikutip Antara.

Namun, kata Presiden, kajian tidak hanya urusan infrastruktur, tetapi juga sosiologisnya dan sosiopolitiknya yang perlu dipertajam.

"Selain itu, urusan lingkungan, pemenuhan kebutuhan air seperti apa, juga dari sisi kebencanaan seperti apa, entah banjir, gempa bumi atau lainnya," katanya.

Baca Juga: Jokowi: Infrastruktur di Kaltim Mendukung Pemindahan Ibu Kota

Sumber: KOMPAS.com (Sandro Gatra, Caroline Damanik, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com