Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Surat Imbauan Non-Muslim Tak Makan di Tempat Umum, Khawatir Sweeping hingga Bantah Desakan Ormas

Kompas.com - 08/05/2019, 11:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Surat Pengumuman Nomor 4 Tahun 2019 tentang Menyambut dan Menghormati Bulan Suci Ramadhan 1440 H/2019 M dari Wali Kota Malang Sutiaji, menjadi sorotan masyarakat.

Isi surat tersebut meminta warga non-muslim untuk tidak makan, minum dan merokok secara demonstratif selama Ramadhan.

Sutiaji menjelaskan, kata demonstratif tersebut berarti tidal ada warga yang merokok dan makan dan minum di ruang terbuka.

Berikut ini fakta terkait polemik imbauan Wali Kota Malang Sutiaji:

1. Isi surat pada bagian B poin 2 yang jadi polemik

Ilustrasi tidak makanMaleWitch Ilustrasi tidak makan

Kutipan dalam surat imbauan Wali Kota Malang Sutiaji, pada bagian B poin 2 tertulis demikian:

'mengusahakan untuk tidak makan minum serta merokok secara demonstratif baik di warung ataupun di tempat lainnya atau perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu perasaan umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan'.

"Orang-orang sudah tahu (maksud surat pengumuman). Warung yang buka, dibuat tertutup. Kalau dijelaskan jadi panjang. Kalau bahasa edaran kan begitu," kata Sutiaji, saat ditemui di Balai Kota Malang, Selasa (7/5/2019).

Baca Juga: Pemkot Malang Imbau Non-Muslim Tidak Makan, Minum, dan Rokok Secara Demonstratif

2. Penyusunan surat imbauan libatkan sejumlah tokoh agama lain

Suasana di Jembatan Majapahit, Kota Malang pada Kamis (2/5/2019)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Suasana di Jembatan Majapahit, Kota Malang pada Kamis (2/5/2019)

Menurut Sutiaji, penyusunan surat pengumuman itu sudah melibatkan unsur dari tokoh agama selain Islam.

"Lah, itu kan sudah dikumpulkan semua orang-orang beragama lain itu. Membuat ini (surat pengumuman), gimana. Sebelum surat itu diedarkan ini gimana, sudah diajak bicara," ujar dia.

Seperti diketahui, surat imbauan Wali Kota Sutiaji menjadi sorotan masyarakat. Dalam surat tersebut, Sutiaji meminta warga non-muslim untuk tidak merokok, makan dan minum secara demonstratif selama bulan puasa.

Baca Juga: [POPULER NUSANTARA] Menhub Budi Karya Terjepit di Kolong Bus | Oknum Guru Terima Gaji Buta Hingga Ratusan Juta

3. Sutiaji: Khawatir ada sweeping ormas

Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui di Balai Kota Malang, Selasa (7/5/2019)KOMPAS.com/ANDI HARTIK Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui di Balai Kota Malang, Selasa (7/5/2019)

Sutiaji menyebut, jika ada warung makan yang tetap buka dan dibiarkan terbuka, dikhawatirkan ada aksi yang tidak diinginkan dari ormas-ormas tertentu.

"Terus warung yang enggak ditutup, mungkin buka itu kan mereka sendiri, tapi ketika enggak ditutup khawatir. Ketika itu tidak kita lakukan imbauan, nanti ada orang lain (sweeping)," kata dia.

Namun demikian Sutiaji membantah keluarnya imbauan itu atas desakan dari ormas tertentu.

"Bukan ormas tapi umat beragama kan. Beragama itu kan hubungan kepada Tuhan dan manusia, saling menghargai. Tidak ada yang namanya mengakomodir ormas," ujar dia.

Baca Juga: Jelang Puasa, Perajin Bedug di Banyumas Kebanjiran Pesanan

4. Sutiaji: Tidak ada unsur sentimen terhadap umat non-muslim

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, kata demonstratif dimaksudkan supaya tidak ada warga yang makan, minum serta merokok di ruang terbuka.

Artinya, setiap warung makan yang buka di siang hari selama Bulan Ramadhan harus memakai tirai.

Sutiaji memastikan, tidak ada unsur menyinggung umat non-muslim dalam surat pemberitahuan tersebut.

"Waktu sosialisasi dulu di Hotel Savana itu kan ada MUI, ada FKUB, Dewan Masjid, ada hiburan, sudah datang semua dan tidak masalah," kata Sutiaji.

Baca Juga: Razia, Satpol PP Padang Pasangi Spanduk di Rumah Makan Non Muslim yang Buka

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com