Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Komputer Bekas, Donny Sukses Bangun Bisnis IT dan Malang Strudel

Kompas.com - 08/05/2019, 10:41 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber

Usahanya terus berkembang. Pada 2007, dia pun membentuk perseroan terbatas (PT) dengan nama WinnerTech Lintas Nusa.

Tembus pasar ekspor dan buka kantor cabang

Produknya tersebut kemudian berhasil menembus pasar ekspor. Hingga saat ini, WinnerTech telah mengantongi puluhan paten di bidang pendidikan.

Pada 2009, untuk pertama kali Doddy mengekspor produknya ke Arab Saudi. Ini tak lepas dari jaringan yang ia rajut dengan rajin ikut seminar dan forum bisnis. Dia juga kerap mengikuti pameran pendidikan internasional di Jakarta.

Seiring permintaan yang semakin banyak, termasuk dari wilayah Barat Indonesia, Donny lantas membuka kantor cabang di Jakarta pada 2012 lalu. Sementara bengkel kerja (workshop) dan gudang ada di Malang. Total karyawannya sekarang sekitar 100 orang.

Saat ini, kliennya lebih banyak sekolah, mulai sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Untuk pemasaran, dia menggandeng perusahaan-perusahaan distributor alat peraga, baik skala nasional maupun internasional. Jumlah mitra WinnerTech kini ada ratusan.

Baca juga: Kisah Bella Jadi Pelopor Batik Khas Belitong dengan Omzet Rp 300 Juta Per Bulan

Tetap bangkit walau sering ditipu

Di balik suksesnya, ternyata Donny berulang kali merugi lantaran kena tipu. Ceritanya, di waktu awal merintis bisnis CD tutorial komputer, ia kena tipu belasan juta rupiah. Sebagian besar modal awalnya dibawa kabur orang.

Setelah bisnis bergulir, dia kembali jadi korban penipuan. Pembeli tidak kunjung membayar padahal produk sudah mereka terima. Hitung punya hitung, nilai kerugiannya puluhan juta rupiah.

Masalah kembali muncul saat usahanya berjalan dua tahun. Gara-gara telat membayar gaji, Donny ditinggal seluruh karyawannya yang ketika itu berjumlah 10 orang. Donny telat membayar gaji lantaran harus membayar utang ke bank.

Walau banyak cobaan, ia tak patah arang. Apalagi, dunia TI sudah jadi passion-nya. Dan, dia ingin membuktikan ke orangtua, dengan usaha dirinya bisa sukses.
“Karena kebutuhan dan terpaksa, harus bangkit. Prinsipnya, kalau mau jadi pengusaha harus terus mau belajar, cari ilmu,” ujarnya.

Baca juga: Pakai Aplikasi e-Grower, Petani Pisang di Lampung Raih Omzet Rp 3,4 Juta Per Minggu

Melebarkan sayap, buka Malang Strudel

Pada 2012 Donny mencoba melebarkan sayap bisnis dengan membuka toko oleh-oleh khas Malang. Ide bisnis datang saat dia di Padang dan melihat banyak toko oleh-oleh besar yang dimiliki pengusaha Malaysia.

Donny mengajak pengusaha oleh-oleh Denni Delyandri dan aktor Teuku Wisnu berkongsi mendirikan toko oleh-oleh khas Malang. Pada Desember 2014, dengan mengusung nama Malang Strudel, toko oleh-olehnya berdiri.

Sesuai namanya, tokonya menjual strudel. Strudel yang merupakan kue lapis berisi buah-buahan, berasal dari Austria, namun bahan bakunya menggunakan buah-buahan khas Malang. Donny mengincar pasar menengah atas.

Berkat pemasaran yang serius di media sosial, Malang Strudel berkembang pesat.Berawal dari satu gerai berukuran hanya 2x5 meter, kini Malang Strudel berbiak menjadi delapan outlet. Semua gerai ada di Malang, dengan jumlah karyawan mencapai 300 orang.

Baca juga: Berkat Bambu, Pemuda Kediri Ini Raup Omzet hingga Rp 90 Juta Sebulan

Gerai-gerai ini tidak hanya menjual strudel, tapi juga oleh-oleh khas Malang lainnya, termasuk aneka kerajinan buatan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang jadi mitra Malang Strudel.

“Ada lebih dari 1.000 UMKM yang bermitra dengan kami, dengan lebih dari 2.000 produk,” rinci Donny.

Atas aksinya mengangkat oleh-oleh khas Malang, Donny meraih penghargaan The Most Creative Digital Activation for City Branding dari Kementerian Pariwisata pada 2018. (Merlinda Riska)

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul "Sukses usaha berawal dari otak-atik komputer bekas"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com