Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Menhub Budi Karya Terjepit di Kolong Bus | Oknum Guru Terima Gaji Buta Hingga Ratusan Juta

Kompas.com - 08/05/2019, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sempat terjepit di bawah kolong bus PO Arimbi, saat melakukan pemeriksaan kelaikan bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019).

Namun, setelah diminta menghempiskan perutnya, Menhub Budi akhirnya bisa keluar dari kolong bus dan menjelaskan bahwa bus-bus di Kota Bandung semuanya dalam kondisi layak jalan. 

Peristiwa tersebut cukup menyita perhatian para pembaca di Kompas.com hari kemarin.

Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memastikan data dan dokumen formulir C1 Pemilu 2019 dalam kondisi aman.

Sebelumnya, Bawaslu Jakarta Pusat menerima laporan dari Polres Jakarta Pusat mengenai penemuan dua kardus berisi formulir C1 asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Menhub terjepit di kolong bus saat sidak di Terminal Leuwipanjang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kelaikan kendaraan mudik dengan cara masuk ke kolong bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019). Kunjungan tersebut dalam rangka pemeriksaan angkutan jelang mudik Lebaran 2019.KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kelaikan kendaraan mudik dengan cara masuk ke kolong bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019). Kunjungan tersebut dalam rangka pemeriksaan angkutan jelang mudik Lebaran 2019.

Setibanya di lokasi, Menhub Budi tidak banyak bicara dan langsung memberhentikan bus PO Arimbi dengan trayek Bandung-Merak.

Setelah meminta sopir mematikan mesin, Budi kemudian tidur di atas mechanic car creeper dan masuk ke kolong bus.

Sekitar lima menit berada di kolong bus ditemani salah satu petugas dari Dishub Kota Bandung, Budi kemudian keluar.

Namun, di tengah upayanya keluar dari kolong bus, perutnya tersangkut bodi bus.

Setelah itu, Budi segera menempelkan stiker layak jalan di kaca bus tersebut.

“Saya ke Bandung untuk mengecek bus. Ternyata busnya bagus-bagus,” kata Budi, Selasa siang.

Baca berita selengkapnya: Usai Cek Kelayakan Kendaraan, Menhub Budi Kesulitan Keluar dari Kolong Bus

2. KPU Boyolali data dan dokumen formulir C1 aman

Kardus berisi ribuan formulit C1 asal Boyolali, Jawa Tengah yang ditemukan polisi di Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Kardus berisi ribuan formulit C1 asal Boyolali, Jawa Tengah yang ditemukan polisi di Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Sebelumnya, Bawaslu Jakarta Pusat menerima laporan dari Polres Jakarta Pusat mengenai penemuan dua kardus berisi formulir C1 asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Ketua Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Paudi mengatakan, dua kardus formulir C1 itu ditemukan oleh Polres Jakarta Pusat saat tengah melakukan operasi lalu lintas di Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/5/2019) lalu.

Sementara itu, KPU Boyolali memastikan, data dan dokumen formulir C1 di Boyolali dalam kondisi aman.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Kabupaten Boyolali Ali Fahrudin melalui pesan singkat saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/5/2019).

"Saya pastikan data dan dokumen di KPU aman," terang Ali.

Baca berita selengkapnya: Soal Temuan 2 Kardus Formulir C1, KPU Boyolali Pastikan Data dan Dokumen Aman

3. Diduga palsukan dokumen kematiannya, oknum guru terima gaji buta ratusan juta 

Guru SD Nomor 027144 Kelurahan Damai Kota Binjai, Demseria Simbolon, duduk di kursi pesakitan usai memalsukan kematiannya, di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/5/2019).TRIBUN MEDAN/VICTORY HUTAURUK Guru SD Nomor 027144 Kelurahan Damai Kota Binjai, Demseria Simbolon, duduk di kursi pesakitan usai memalsukan kematiannya, di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/5/2019).

Demseria Simbolon duduk di kursi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/5/2019).

Guru SD Nomor 027144 Kelurahan Damai, Binjai, tersebut didakwa melakukan penipuan dengan tidak mengajar selama tujuh tahun, tetapi tetap menerima gaji. Dia lalu didakwa memalsukan kematiannya.

Atas aksi penipuan ini, Demseria diancam pidana melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Terdakwa dapat dipidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 1 miliar," pungkas Asep, jaksa penuntut Umum (JPU) Asepte Ginting di hadapan Majelis Ketua Nazar Efriandi.

Baca berita selengkapnya: Guru SD di Medan Tak Mengajar Selama 7 Tahun tetapi Tetap Terima Gaji hingga Rp 435 Juta

4. Razia warung non-muslim di Kota Padang

Satpol PP Padang memasang spanduk non muslim di rumah makan non muslim yang buka siang hari, Selasa (7/5/2019) (Dok: Humas Satpol PP Padang)Kompas.com/PERDANA PUTRA Satpol PP Padang memasang spanduk non muslim di rumah makan non muslim yang buka siang hari, Selasa (7/5/2019) (Dok: Humas Satpol PP Padang)

Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kota Padang merazia rumah makan yang buka pada siang hari selama bulan suci Ramadhan, Selasa (7/5/2019).

Dalam razia itu, Satpol PP menemukan 10 rumah makan non-muslim yang buka, namun tidak memasang pengumuman untuk non-muslim. 

"Razia siang ini kami menemukan 10 rumah makan non-muslim yang buka siang hari, namun tidak memasang pengumuman non-muslim. Petugas kami langsung pasang pengumumannya," kata Kepala Satpol PP Padang, Al Amin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Razia, Satpol PP Padang Pasangi Spanduk di Rumah Makan Non Muslim yang Buka

5. Kepergok warga, perampok ini tembak mati rekannya sendiri

Jenazah salah satu pelaku yang tewas ditembak rekannya sendiri saat hendak melarikan diri usai merampok rumah Endri Krisbiantoro di Desa Balian OKI Senin malamKOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA Jenazah salah satu pelaku yang tewas ditembak rekannya sendiri saat hendak melarikan diri usai merampok rumah Endri Krisbiantoro di Desa Balian OKI Senin malam

Komplotan perampok menyatroni rumah Endri Krisbiantoro (39) pada ahri Senin (6/5/2019). Korban merupakan seorang perawat yang tinggal di Desa Balian, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan,

Para pelaku mencoba mengancam korban dengan meletuskan senjata rakitan. Sayangnya, suara tembakan tersebut terdengar warga desa.

Warga pun berdatangan dan mencoba meringkus komplotan perampok. Melihat warga berdatangan, para perampok mencoba menembaki warga secara membabi buta.

Warga membalas tembakan tersebut dengan melempari batu ke arah pelaku. Salah satu batu akhirnya mengenai seorang pelaku yang membuat pelaku terjatuh dari sepeda motor saat hendak melarikan diri.

Melihat rekannya pingsan terkena lemparan batu, salah satu pelaku menghampiri dan mengambil senjata api rakitan milik rekannya tersebut.

Lalu, dengan sadis pelaku tersebut menembak dada rekannya yang pingsan itu hingga tewas.

Baca berita selengkapnya: Setelah Menyatroni Rumah Perawat, Perampok ini Tewas Ditembak Rekannya Sendiri

Sumber: KOMPAS.com (Amriza Nursatria, Perdana Putra, Caroline Damanik, Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com