Sementara itu, Tiket.com dan Citilink menggandeng Tour&Travel Jaladipa untuk menyediakan shuttle bus sebagai salah satu moda transportasi bagi penumpang pesawat dari YIA.
Yohanes dari Jaladipa mengatakan, angkutan ini akan berlangsung selama sepekan.
"Ini disediakan atas kerja sama Tiket.com dengan Citilink. Mereka menggandeng kami dari Jaladipa. Layanan berlangsung selama 1 minggu untuk penumpang pesawat," kata Yohanes ditemui di shuttle bus yang diikutinya.
Supir bus Damri Agung mengatakan, sementara ini Damri menerjunkan satu bus panjang untuk menampung 39 penumpang, 2 minibus Isuzu ukuran 28 penumpang dan 5 Toyota HiAce kapasitas 15 penumpang. Ini utnuk melayani penumpang bandara.
"Ada HiAce masuk Wojo pergi pulang. Mereka drop ke YIA. Kembali lagi ke Wojo. Frekuensinya kurang tahu. Kalau saya stand by untuk yang jam 11 hari ini," kata Agung, driver Damri di YIA.
Bandara YIA memang semakin padat kegiatan sejak menyatakan beroperasi pada akhir April 2019 lalu.
YIA percaya diri beroperasi setelah mengantongi sertifikat bandar udara yang diterima pada 24 April 2019.
YIA sendiri kondisinya baru 50 persen progres fisik bandara. Meski baru separuh fisik, namun bandara memiliki 100 persen sisi airside, utamanya landas pacu atau runway.
Gedung terminal baru tumbuh 8 persen fisik. Namun tampak seolah sudah jadi semua. Pasalnya, terminal baru 12.925 m2 dari 210.000 meter yang direncanakan.
Fasilitas bangunan penunjang penerbangan banyak yang sudah jadi, seperti kantor kargo, stasiun bahan bakar, fire station, menara navigasi atau ATC, dan sedikit lapangan parkir penumpang.