Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Jabar Usulkan Gratis Biaya Tol jika Terjadi Kemacetan Saat Mudik

Kompas.com - 06/05/2019, 15:16 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengusulkan agar pemerintah pusat menggratiskan biaya tol di Jabar saat terjadi kemacetan ketika mudik Lebaran.

Kepala Dishub Jabar Hery Antasari mengatakan, usulan itu muncul saat ia menggelar rapat bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (6/5/2019).

"Kita akan menyampaikan kepada kementerian apakah dimungkinkan jika terjadi antrean di pintu tol, kalau antreannya sudah mencapai 4 hingga 5 km, maka dibebaskan saja. Jadi digratiskan," kata Hery Antasari, Senin.

Baca juga: Polri Usul Tol Digratiskan jika Lalu Lintas Mudik Macet Parah

Usulan itu akan disampaikan langsung kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang diagendakan menggelar rapat koordinasi persiapan mudik di Bandung, Selasa (7/5/2019).

"Kalau demikian maka digratis, jadi diskresi yang kita coba usulkan dan sampaikan ke Pak Menteri dalam rapat besok. Ini untuk mempercepat kelancaraan arus mudik," ujarnya.

Baca juga: Puncak Kemacetan saat Mudik Diprediksi Terjadi di 2 Gerbang Tol Jateng

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menganalisa, antrean kendaraan di gerbang tol jadi salah satu pemicu kemacetan saat mudik. Karena itu, ia meminta agar pemerintah pusat mencari cara agar proses pembayaran tak dilakukan di gerbang tol guna mempercepar arus lalu lintas.

"Kita ada analisa walaupun sudah pakai e-tol tetap bikin macet juga. Apakah ada cara enggak usah bayar selama mudik, bayarnya nanti mungkin pascabayar oleh sebuah cara sehingga tidak ada antrean di semua potensi gate yang menimbulkan pelambatan," kata Emil, sapaan akrabnya.

Ia juga meminta agar rest area di Tol Cipali ditambah. Apalagi hasil kajian memprediksi ada peningkatan jumlah pemudik sebesar 10 persen dari tahun lalu.

"Sedang dianalisa dititik mana. Tapi itu kemarin jadi kendala ada kemacetan di rest area karena pertumbuhan kendaraan 12 persen per tahun pertumbuhan jalan kurang dari satu persen," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com