MAGETAN , KOMPAS.com - Sejumlah warung yang berada di sepanjang jalur menuju puncak Gunung Lawu memilih tutup karena jumah pendaki menurun drastis saat bulan puasa.
Desy, salah satu pemilik warung di Pos II mengaku memilih tidak berjualan karena selain sepi, ia juga ingin fokus berpuasa. “ Biasanya sepi kalau bulan puasa. Milih libur sekalian kalau puasa,” ujarnya ditemui saat turun di pintu pendakian Cemoro Sewu Senin (06/05/2019).
Baca juga: Warung Mbok Yem, Warung Tertinggi di Indonesia yang Legendaris
Sementara itu, Andre salah satu pendaki yang turun dari Gunung Lawu mengatakan selama perjalanan dari puncak Lawu menuju cemoro Sewu, jumlah pendaki terlihat sedikit. Selain itu, beberapa warung di puncak Gunung Lawu terlihat masih buka meski memasuki bulan puasa.
"Ada beberapa yang tutup, tapi Mbok Yem masih buka. Kalau jumlah pendaki agak sepi tadi,” katanya.
Saat ini, selain mbok Yem, belasan warung juga meramaikan jalur pendakian ke Puncak Lawu baik dari jalur Cemoro Kandang maupun dari jalur Cemoro Sewu.
Kompas.com sempat melakukan pendakian pada Selasa (30/4/2019). Dari pengamatan Kompas.com, di Pos I dan Pos II terdapat satu bangunan warung, sementara di Pos IV terdapat dua warung. Sedangkan di Pos V terdapat satu warung dan di kawasan Puncak Lawu Hargo Dumilah terdapat lebih dari 10 warung.
Baca juga: Warung Tertinggi di Indonesia Sudah Ada sejak Zaman Belanda
Sebelumnya fenomena bangunan warung di jalur pendakian ke Puncak Lawu ditemukan dalam sebuah foto hitam putih yang dibuat tahun 1920-an. Foto turis Belanda yang berpose di luar warung yeng berdinding bambu tersebut di dapat oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan dari situs Tropenmusium.
Arsiparis Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Ainin Budi Hartanto mengatakan, dengan adanya foto tersebut jalur pendakian ke Puncak Lawu sudah ramai sejak zaman Belanda.
“Artinya warung di puncak Gunung Lawu itu sudah ada sejak zaman Belanda berdasarkan bukti foto, bahkan mungkin sejak zaman Kerajaan Majapahit,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.