Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Religi Masjid Jami' di Kampar Riau, Dibangun Tanpa Paku hingga Dianggap Keramat

Kompas.com - 06/05/2019, 07:33 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Masjid Jami' adalah salah satu tempat wisata religi sekaligus cagar budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Kampar, Riau.

Masjid bersejarah yang dibangun tanpa paku ini, terletak di Jalan Pasar Usang, Kelurahan Air Tiris, Kecamatan Kampar.

Dari Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, berjarak sekitar 50 kilometer atau satu setengah jam perjalanan.

Masjid Jami' ini selalu ramai dikunjungi. Terlebih lagi selama Ramadhan maupun sebelum Ramadhan.

Saat Kompas.com berkunjung ke Masjid Jami', Jumat (3/5/2019) sore, menjelang Ramadhan 1440 H/2019, kawasan masjid ini cukup ramai.

Banyak masyarakat yang datang dari berbagai daerah untuk berwisata religi ke masjid ini.

Baca juga: Tarawih Perdana, Jemaah Masjid Tertua di Sulawesi Tumpah Ruah ke Jalan

Pengunjung pun dapat beribadah sambil mengenal sejarah Masjid Jami' tersebut. Tentu saja, masjid ini memiliki banyak sejarah dan uniknya dibangun tanpa paku, tapi hanya menggunakan pasak.

Jika berkunjung ke Masjid Jami', di situ ada seorang garim atau penjaga masjid bernama Amiruddin Khatib (56) atau akrab disapa Pak Udin. Pak Udin ini cukup tahu tentang sejarah Masjid Jami'.

Perpaduan budaya Melayu dan China

Menurut sejarahnya, Masjid Jami' dibangun pada 1901 Masehi. Kemudian selesai dibangun dan diresmikan pada 1904 Masehi. Artinya sekarang berusia 118 tahun. 

Masjid ini masih berdiri kokoh. Arsitektur bangunan masjid ini menunjukkan adanya perpaduan budaya Melayu dan China, dengan atap tiga tingkat berbentuk limas.

Seluruh bangunannya terbuat dari kayu,  termasuk atapnya juga kayu. Tapi sekarang sudah diganti dengan atap seng. Setiap dinding masjid terdapat ukiran yang memiliki makna.

Berdasarkan cerita Pak Udin, sebelum Masjid Jami' dibangun, lokasi dulunya Pasar Kenegerian Air Tiris yang berada di dekat Sungai Kampar yang berjarak sekitar 200 meter.

Baca juga: Selama Ramadan, Tagihan Air Masjid dan Mushala di Padang Gratis

"Pasar Kenegerian Air Tiris didirikan pada tahun 1881 Masehi. Jadi pasar di Kampar ini dulunya tetap di tepi sungai,  karena belum ada jalan raya dan belum ada mobil. Angkutan saat itu perahu dan sampan-sampan besar," kata Pak Udin memulai cerita dengan Kompas.com, Jumat.

Dua puluh tahun setelah itu, lanjut dia, barulah dibangun Masjid Jami' yang merupakan masjid tertua di Kabupaten Kampar.

"Masjid ini dibangun 1901 M pada hari Jumat tanpa paku sebatang pun dan tanpa biaya satu sen pun. Pembangunan dikerjakan secara bergotong royong oleh masyarakat Kenegerian Air Tiris," sebut Pak Udin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com