Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Sebut Penenggelaman Kapal Asing Tingkatkan Stok Ikan 100 Persen

Kompas.com - 04/05/2019, 20:34 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi


PONTIANAK, KOMPAS.com - Selama lebih kurang 4,5 tahun menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti telah tercatat menenggelamkan sedikitnya 501 kapal nelayan asing di seluruh perairan Indonesia.

Susi berharap, aksi tersebut dapat menimbulkan efek jera bagi para nelayan asing untuk mencuri ikan di wilayah Indonesia.

"Dengan penenggelaman kapal ini, nelayan asing itu harus jera. Kemudian ini namanya kepastian hukum, orang yang mau nyuri ikan kita, tidak ada beda-beda (tenggelamkan). Gitu aja yang saya inginkan," kata Susi usai penenggelaman 13 kapal nelayan Vietnam di Pulau Datuk, Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019).

Baca juga: Menteri Susi Tenggelamkan 13 Kapal Nelayan Berbendera Vietnam

Akibat jeranya nelayan asing mencuri ikan di perairan Indonesia, secara otomatis juga akan meningkatkan stok ikan dan jumlah hasil tangkapan nelayan lokal.

"Sudah jelas dan pasti (naik). Stok ikan naik hampir 100 persen. Sementara kenaikan tangkap lebih dari 50 persen, selama lima tahun ini," terangnya.

Selain itu, saat ini masih ada sebanyak 90 kapal yang masih dalam proses hukum dan belum inkrah. Dia berharap, putusan ke-90 kapal itu nantinya dimenangkan negara, agar dapat segera ditenggelamkan.

"Saat ini masih ada 90 kapal asing yang belum inkrah. Ada yang dalam proses banding, ada yang kasasi," ujarnya.

Baca juga: Menteri Susi Tinjau 26 Kapal Vietnam yang Siap Ditenggelamkan Pekan Depan

Sebelumnya, Susi memimpin penenggelaman 13 kapal nelayan asing berbendera Vietnam di Pulau Datuk, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2018).

Sedianya, ada 51 kapal yang siap ditenggelamkan, namun penenggelamannya akan dilakukan bertahap dalam satu bulan ini.

"Dalam satu bulan ini, ada 51 kapal asing yang akan kita tenggelamkan secara bertahap," kata Susi di Dermaga Stasiun PSDKP Pontianak, Sabtu sore.

Menurut dia, kehadirannya dalam prosesi tersebut untuk memastikan kapal tersebut benar-benar ditenggelamkan.

"Kita pernah menemukan kapal yang pernah ditangkap itu ditangkap lagi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com