Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Borobudur Marathon Hanya Tampung 10.000 Peserta?

Kompas.com - 04/05/2019, 13:05 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Event kejuaraan lari internasional, Borobudur Marathon kembali digelar tahun 2019 ini.

Rencananya, kejuaraan itu digelar pada Minggu, 17 November 2019, di Komplek Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Sama seperti tahun sebelumnya, event ini hanya menampung sebanyak 10.000 orang peserta. Slot lari untuk kejuaraan tidak bisa ditambah meski minat pesertanya selalu membeludak.

“Itu sudah maksimal, karena kami mempertimbangkan kapasitas jalan di sana, serta kenyamanan pelari itu sendiri. Kalau kebanyakan nanti justru tidak nyaman,” ujar Event Manager Harian Kompas, Budhi Sarwiadi, di Semarang, Sabtu (4/5/2019).

“Kondisi Borobudur yang tidak memungkinkan untuk menampung lebih banyak,” tambahnya.

Baca juga: Ganjar Ingin Borobudur Marathon Jadi Event Lari Terbaik di Indonesia

Meski demikian, panitia mencari sistem yang memungkinkan para pelari mendapat kesempatan yang sama untuk ikut dalam perlombaan itu.

Sistem yang dipilih, yaitu ballot, yang umum digunakan di event kejuaraan lari dunia.

Dari 10.000 slot peserta, 8.000 diantaranya akan diundi melalui sistem itu. Bagi peserta yang ingin ikut agar mendaftar di situs resmi Borobudur Marathon mulai 1 Mei sampai 31 Juni 2019.

Pengumunan peserta lolos akan diumumkan mulai 19 Juni, dan selanjutnya dilakukan registrasi bagi mereka yang lolos menjadi peserta.

Masing-masing peserta juga bebas memilih kategori Borobudur Marathon, seperti 10K, Half Marathon atau Marathon.

“Komposisi kategori lomba dibagi rata, antara 10K, HM, Marathon,” ujarnya.

Edukasi pelari

Sementara untuk menggelorakan event ini, digelar Road to Borobudur Marathon di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu pagi tadi.

Sebanyak 130 pelari dari Kota Semarang, Salatiga, Kudus dan Kendal diberikan edukasi mengenai event lari internasional ini.

Selain diajak berlari, mereka juga mendengarkan paparan dari panitia, pelatih lari, hingga pegiat lari marathon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com