KOMPAS.com - Aksi Muhammad Sai (42) alias Lasade membakar kantor desanya dan menyiarkan secara live via Facebook bukannya tanpa alasan.
Sai ingin menarik perhatian Presiden Joko Widodo dan menunjukkan buruknya pelayanan aparat kantor Desa Malongi-longi, Kecamatan Lanrisang, Sulawesi Selatan. Aksi Lasade tersebut jadi viral di media sosial.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengaku telah menerima banyak laporan dugaan kecurangan di Pemilu 2019.
Namun sayangnya, banyak laporan tersebut tanpa disertai bukti kuat untuk menunjukkan kecurangan tersebut.
KPU Babel pun berharap mereka tidak menjadi sasaran protes jika Jokowi-Ma'ruf menang atas Prabowo-Sandi.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Saat live di akun Facebook-nya, Muhammad Sai mengaku pendukung berat Jokowi. Ia juga akhirnya meminta maaf atas aksi pembakaran yang telah dilakukannya.
"Pak Jokowi saya pendukung berat Anda. Saya penyandang difabel, saya minta maaf. Inilah kelakukan yang ada di desa. Mereka para aparat hanya mengurus proyek-proyek miliaran tanpa mengurus warganya," ungkap Muhammad Sai.
Setelah membakar kantor Desa Mallongi Longi, pelaku juga berniat membakar kantor Kecamatan Lanrisang. Namun, rencana itu dicegah oleh warga sekitar dan aparat Kepolisian Resor Kabupaten Pinrang.
"Kita bergerak cepat mencegah aksi lanjutan Lasade," ujar Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Darma Negara.
Seperti diketahui, Muhammad Sai (42) membakar kantor Desa Mallongi-longi, Pinrang, Sulawesi Selatan, dengan menggunakan pelapah pisang yang disiram bensin. Sai kesal dengan pengurusan tanah yang berbelit-belit.
Baca berita selengkapnya: Agar Pesan Sampai ke Jokowi, Pelaku Bakar Kantor Desa Sambil "Live" Facebook
KPU Kepulauan Bangka Belitung mengaku banyak laporan dugaan kecurangan. Namun laporan tersebut tidak disertai bukti yang kuat.
"Banyak laporan, tapi tak ada bukti. Dari mana kami harus membukanya kembali," kata Ketua KPU Davitri, kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2019).