KOMPAS.com - Bermodal kesederhanaan dan keahlian bercocok tanam dengan metode hidroponik, Antonius Yogo P(41) berhasil meraup 3.500 suara saat Pileg 2019 lalu.
Jumlah suara tersebut memastikan Anton, sapaan akrabnya, lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Surakarta periode 2019-2024.
Kesuksesan mantan anggota satuan pengamanan (Satpam) tersebut ternyata menyita perhatian masyarakat.
Berikut ini fakta di balik keberhasilan Anton menjadi anggota DPRD Surakarta:
Anton maju sebagai caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari daerah pemilihan (dapil) 5 Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Dari hasil hitung cepat yang dilakukan, Anton saat ini memperoleh sekitar 3.500 suara. Hasil perolehan suara itu dipastikan terus meningkat hingga keputusan resmi KPU.
Anton menyadari, modal sebagai mantan satpam tidaklah banyak. Apalagi dirinya merupakan pendatang baru di dunia politik.
Kondisi itu tak membuatnya surut semangat, tapi justru memacu semangat untuk bekerja keras. Kesederhanaan dan kerja keras adalah modal utama baginya.
Anton berjanji akan memberikan sebagian gajinya untuk membantu masyarakat.
"Saya bukan orang yang terbiasa hidup mewah. Jadi, gaji saya sebagian akan kita perbantukan untuk masyarakat," terang Anton.
Baca Juga: Kisah Mantan Satpam Lolos Jadi Anggota DPRD Berkat Tanaman Hidroponik
Setiap berkeliling kampanye, Anton selalu memberikan workshop tentang bagaimana cara menanam tanaman hidroponik kepada masyarakat.
Saat pelatihan hidroponik itulah Anton mengenalkan dirinya sebagai caleg. Maklum, Anton bukan berasal dari keluarga berada, sehingga dirinya tidak mampu mengeluarkan dana besar untuk menarik simpatik masyarakat.
Modal keahlian dari menanam sistem hidroponik tersebut, justru membuat simpati masyarakat dan mengantarkan dirinya ke kursi wakil rakyat.
"Saya ingin cara yang berbeda. Saya tidak mungkin mengumpulkan orang, organ tunggal, makan-makan, pulang terus dikasih uang. PSI bukan seperti itu," kata Anton yang juga salah satu pengurus hias hidroponik di Solo kepada Kompas.com, Rabu (1/5/2019).
Baca Juga: Kampanye Pakai Mobil Dinas, Caleg Gerindra Divonis 1 Bulan Penjara
Suami dari Herlina Diah Wahyuni (40) tersebut terpaksa harus menggadaikan motor trail kesayangannya sebesar Rp 5 juta untuk tambahan modal dalam berkampanye.
Uang hasil gadai motor trailnya digunakan untuk membuat stiker, kartu nama dan alat peraga kampanye (APK) pendukung lainnya.
Di samping itu, Anton juga memanfaatkan jaringan komunitas miliknya seperti komunitas pencinta alam 'Sedulur Gunung', olahraga, komunitas motor trail, alumni dan lainnya untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat.
"Semua bergerak, perang 'udara' melalui WhatsApp untuk mengajak memilih saya," ungkap pria kelahiran Solo, 19 Desember 1977.
Anton mengatakan akan membawa misi perubahan untuk Kota Solo usai resmi terpilih menjadi anggota DPRD Surakarta.
Dirinya mengaku telah menggalang komunikasi dengan beberapa anggota dewan incumbent yang lolos untuk mendukung misinya tersebut.
"Solo itu harus asyik. Kita kemarin sepakat ruang-ruang publik, tempat-tempat ngopi ini harus diperbanyak dengan diskusi. Tujuannya untuk menyerap aspirasi," kata pria yang 13 tahun bekerja sebagai satpam itu.
Baca Juga: Ribut Soal Perolehan Suara, Caleg Partai Perindo di Surabaya Saling Lapor Polisi
Berdasar hasil hitung cepat yang dilakukan, Anton saat ini memperoleh sekitar 3.500 suara. Perkiraan jumlah itu akan terus meningkat hingga keputusan resmi KPU.
Anton berencana akan mendaki Gunung Lawu via Candi Cetha bersama komunitas "Sedulur Gunung".
Kegiatan pendakian itu sebagai bentuk nazarnya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Surakarta.
Baca Juga: Berstatus Mahasiswa, Caleg Termuda dari Golkar Lolos ke DPRD Sumedang
Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.