Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Petugas KPPS di Maluku Meninggal Saat Jalankan Tugas

Kompas.com - 03/05/2019, 15:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak delapan anggota petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Maluku yang meninggal dunia terus bertambah. Hingga saat ini tercatat sudah delapan petugas KPPS yang gugur saat menjalankan tugas.

Anggota Komisioner KPU Maluku, Almudatsir Zein Sangaji mengatakan, delapan petugas KPPS di Maluku yang meninggal dunia itu gugur saat sedang menjalankan tugas baik saat proses rekapitulasi penghitungan suara maupun saat membagikan undangan coblos ke masyarakat.

Terakhir seorang petugas KPPS di TPS 03 Desa Saunulu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah dilaporkan meninggal dunia pada Kamis (2/5/2019).

“Sampai saat ini sudah ada delapan petugas KPPS dan PPS yang meninggal dunia,” kata Almudatsir kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Keluarga KPPS yang Meninggal Minta Pelaksanaan Pemilu Dievaluasi

Para petugas KPPS dan PPS yang meninggal dunia itu yakni Selvianus Itranbey, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 1 Desa Adodo Molu, Kecamatan Molu Maru, Maluku Tenggara Barat.

Ruth Sinai, anggota KPPS TPS 03 Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang meninggal pada 16 April 2019. Ruth meninggal setelah kembali mendistribusikan C6 kepada pemilih.

Selanjutnya, Simson Ingratubun yang meninggal pada Minggu (28/4/2019). Almarhum merupakan Sekretaris Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Ohoiwait, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara.

Selanjutnya, Ketua TPS 26 Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, Yusuf Tuatparu yang meninggal dunia pada tanggal 1 Mei. Sebelum meninggal dunia, Yusuf sempat pingsan saat penghitungan suara di TPS.

Baca juga: Mendagri: Banyaknya KPPS Meninggal Jadi Bahan Evaluasi Pemilu

Di hari yang bersamaan, Ketua KPPS TPS 04 Desa Tela, Kecamatan Pulau Babar, Maluku Barat Daya, Viktor Imnana juga meninggal dunia pada pukul 14.00 WIT.

Tiga orang lainnya adalah Maharani Laklaka, Anggota KPPS TPS 02 desa Gardakau, Kecamatan Aru Tengah, kabupaten Kepulauan Aru, Sekretaris PPK Wetar Barat, Maluku Barat Daya, Rivaldo Valentino Huwae dan dan Nursiah Tehuayo, anggota KPPS TPS O3 Desa Saunulu.

Menurut Almudatsir, delapan petugas KPPS yang gugur saat menjalankan tugas tersebut merupakan ujung tombak penyelenggara pemilu di tingkat bawah yang telah menunjukkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi untuk mensukeskan pemilu di wilayahnya masing-masing.

“Dedikasi dan loyalitas mereka yang telah gugur itu sangat luar biasa, mereka telah memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Mereka telah mengawal kedaulatan rakyat dan demokrasi karena itu kita sangat merasa kehilangan,” ungkapnya.

Dia pun berharap kepada pihak keluarga yang ditinggalkan dapat berbesar hati dan tabah menghadapi cobaan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi loyalitas dan dedeikasi mereka semua. Nanti ada kebijakan dari KPU RI untuk memberikan santunan pada penyelenggara yang meninggal. Kan juga ada pengawas pemilu juga, mereka ini kan sedang menyelenggarakan tugas penyelenggaraan pemilu,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com