Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Warga Cianjur Digigt Anjing Terus Bertambah

Kompas.com - 03/05/2019, 11:12 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Seorang warga Kampung Simpangsari RT 002 RW 002 Desa Mandalawangi, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi korban gigitan anjing.

Data yang didapat Kompas.com dari One Health Day Cianjur menyebutkan, korban atas nama Idan Sutiawan (59), diserang anjing saat hendak keluar dari rumahnya.

“Kena gigit di bagian betis kiri, kemarin sore. Sekarang sedang mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat,” tutur petugas medis dari One Health Day Cianjur, Udin Wahyudin, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/5/2019) pagi.

Udin menyebutkan, terdapat dua luka robek menganga di betis kiri korban, dan petugas medis kecamatan setempat telah memvaksinasi korban.

Baca juga: 6 Fakta Wabah Anjing Rabies di NTB, Enam Meninggal di Dompu hingga Ciri Manusia dan Anjing Terjangkit Rabies

“Informasi yang kami dapatkan di lapangan, anjingnya sejak subuh tadi masih berada di dalam kolong rumah korban. Warga belum berani untuk mengusirnya karena galak,” ucap dia.

Jika ada warga yang terkena gigitan anjing, lanjut dia, jangan panik dan segera melakukan tindakan medis awal secara bertahap.

“Luka gigitan dicuci selama 15 menit dengan air mengalir, dan luka robeknya untuk tidak ditutup, dirawat saja secara terbuka, karena virus rabies akan mati jika terkena sinar matahari. Setelah itu, kemudian dilakukan vaksinasi,” ujar dia.

Udin menyebutkan, kasus gigitan anjing gila terhadap warga di Kabupaten Cianjur cenderung tinggi, bahkan hampir setiap minggu pihaknya selalu menerima laporan kejadian tersebut.

“Sebelumnya atau pada 29 April lalu kami juga dapat laporan seorang anak kecil atas nama Rizal (11) menjadi korban gigitan anjing di wilayah Pagelaran, Cianjur. Tiga hari sebelumnya juga ada yang digigit atas nama Sabaruli, warga Cilaku, Cianjur,” tutur dia.

Udin menyebut, wilayah-wilayah yang kerap terjadi kasus gigitan anjing adalah di Kecamatan Takokak dan Kecamatan Sukanagara.

“Karena di sana banyak sekali anjing liar maupun anjing yang dipelihara warga untuk berburu dan menjaga ladang mereka,” kata petugas medis Puskesmas Cibeber itu.

Oleh karena itu, One Health Day Cianjur, sebuah komunitas paramedis dan tenaga kesehatan di Cianjur ini berharap dinas terkait kembali menggiatkan vaksinasi untuk menekan kasus gigitan anjing di wilayah Kabupaten Cianjur.

“Tapi sayangnya, banyak pemilik anjing terutama yang sengaja memelihara untuk berburu enggan memvaksin hewan peliharaannya itu karena katanya suka jadi lemah,” ujar dia.

Terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Agung Rianto mengatakan, wilayah selatan rawan terpapar Hewan Penular Rabies (HPR), terutama yang diakibatkan gigitan anjing.

Baca juga: Waspada, Ini Ciri-ciri Anjing Rabies dan Korban Gigitannya

Untuk menghindari terjadinya penyebaran rabies yang disebabkan HPR tersebut, jajarannya rutin melaksanakan vaksinasi termasuk eliminasi.

“Lima tahun terakhir ini, kami sudah memvaksinasi HPR sebanyak 29.090 ekor dan mengeliminasi sebanyak 3.480 ekor,” sebut Agung.

Kasus terakhir gigitan HPR di Kabupaten Cianjur sendiri, sebut Agung, terjadi pada 2015. Lokasi kejadiannya berada di Kecamatan Takokak dengan jumlah korban 2 orang.

"Mereka digigit anjing rabies. Pada 2001 juga terjadi 1 kasus gigitan anjing rabies di Kecamatan Sindangbarang dan pada 2004 terjadi 1 kasus gigitan anjing rabies di Kecamatan Parungkuda," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com