"Beberapa kali ikut tes CPNS tapi gagal terus. Mungkin belum nasibnya," kata dia, sambil tertawa ringan.
Ayah tiga orang anak ini menuturkan, dengan honor Rp 300.000 yang diterimanya saat ini, tentu tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Khususnya, dalam menghidupi istri dan ketiga buah hatinya.
Baca juga: Guru Honorer di Depok Keluhkan Gaji yang Terlambat
Untuk menutupi kekurangan itu, sepulang mengajar dia langsung menggarap lahan sawah dan kebun milik salah seorang keluarganya.
Dari kerja kerasnya bersama istri menggarap lahan inilah kebutuhan hidup sehari-hari sedikitnya mampu tercukupi.
"Lahannya milik saudara, saya hanya menggarap saja, tak punya lahan sendiri. Lahan itu, saya garap bersama istri, khususnya saat tandur dan panen padi," ucap dia.
Casman berharap, di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati tiap tanggal 2 Mei ini, pemerintah lebih memperhatikan lagi nasib guru honorer.
"Kami berharap Bapak Presiden, atau siapa pun nantinya yang akan menjadi presiden hasil pemilu kali ini, dapat lebih memperjuangkan nasib para guru honorer," harap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.