Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru Honorer di Daerah Terpencil Sumedang, Honor Rp 300.000, Jalan Kaki 10 Km

Kompas.com - 03/05/2019, 10:47 WIB
Aam Aminullah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Beberapa kali ikut tes CPNS tapi gagal terus. Mungkin belum nasibnya," kata dia, sambil tertawa ringan.

Ayah tiga orang anak ini menuturkan, dengan honor Rp 300.000 yang diterimanya saat ini, tentu tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Khususnya, dalam menghidupi istri dan ketiga buah hatinya.

Baca juga: Guru Honorer di Depok Keluhkan Gaji yang Terlambat

Untuk menutupi kekurangan itu, sepulang mengajar dia langsung menggarap lahan sawah dan kebun milik salah seorang keluarganya.

Dari kerja kerasnya bersama istri menggarap lahan inilah kebutuhan hidup sehari-hari sedikitnya mampu tercukupi.

"Lahannya milik saudara, saya hanya menggarap saja, tak punya lahan sendiri. Lahan itu, saya garap bersama istri, khususnya saat tandur dan panen padi," ucap dia.

Casman berharap, di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati tiap tanggal 2 Mei ini, pemerintah lebih memperhatikan lagi nasib guru honorer.

"Kami berharap Bapak Presiden, atau siapa pun nantinya yang akan menjadi presiden hasil pemilu kali ini, dapat lebih memperjuangkan nasib para guru honorer," harap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com