SEMARANG, KOMPAS.com - Pemilik penangkaran hiu di Pulau Menjangan Besar, Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Minarno atau Cun Ming (81) sedih karena ratusan hiu yang ditangkarkan mati mendadak, pada awal Maret 2019 lalu.
Kendati demikian, Cun Ming mengaku tetap akan terus mengelola ikan hiu di kolam penangkarannya.
"Tanpa diminta pun, saya tetap mengelola, meski Hiu yang tersisa masih kecil-kecil," kata Cun Ming, saat dikonfirmasi, Kamis (2/5/2019).
Cun mengatakan, Hiu yang masih tersisa di kolam penangkarannya ada sekitar 20 ekor. Itupun, usianya baru sekitar 5-10 tahun.
Baca juga: Ratusan Hiu Yang Mati Mendadak di Karimunjawa Diduga Diracun Pestisida
Untuk menjadi besar, Hiu harus dirawat selama puluhan tahun.
"Untuk menjadi besar atau indukan butuh waktu lama. 5 tahun saja enggak cukup, apalagi usia saya sudah 81 tahun," tambahnya.
Dikatakannya, untuk mengelola Hiu menjadi indukan, sejumlah pakan harus didatangkan dari Jepara. Di Karimun, pakan ikan untuk hiunya sangat terbatas.
"Pakan ikan di Karimun itu sudah tidak ada. Kami beli dari Jepara kalau mau kasih makan Hiu," tambahnya.
Baca juga: 6 Fakta di Balik Kematian Hiu di Karimunjawa, Penangkaran Tak Berizin hingga Air Berwarna Kuning
Sementara terkait matinya ratusan hiu Indukan, ia yakin itu bukan ulah warga Karimunjawa.
"Saya tahu, dan itu pasti bukan Orang Karimun. Orang Karimun tidak mungkin melakukan itu. Saya tahu ada komplotan yang melakukan," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.